Fujiharu.com - Bagaimana sih rasanya kerja di perusahaan besar seperti Amazon Jepang? Kamu tahu
dong tempat online besar yang ada di dunia. Nah, aku pernah lho kerja di
Amazon Jepang ini, meskipun cuma part time job. Kayak gimana sih pabriknya? Dalamnya pabrik ini dirahasiakan, makanya kita nggak boleh bawa kamera atau barang apapun. Bahkan, jika ada makanan yang masuk ke pabrik, maka sisa makanan atau tempatnya nggak boleh dibawa pulang. Ketat banget! Gajinya berapa? Mahal?
 |
Google |
Pertama, aku bercerita kerja di Amazon ini hanya sebagai part time atau
Baito di Jepang. Saat itu aku sebenarnya baito di AJIS, tapi karena AJIS
juga sebagai perusahaan seperti penyalur lembaga kerja, aku ditawari baito
di tempat ini. Persyaratannya memang seperti biasa, tapi keamanannya cukup
tinggi juga lho.
Amazon yang aku datangi adalah Amazon yang lokasinya berada di sekitar
TOKYO. Jangan tanya besarnya kayak gimana. Aku aja cukup berdecak kagum
melihat besarnya pabrik ini. Setahu aku, Amazon ini bergerak dalam bidang
Online Shop dan pengirimannya. Nah, berhubung saat itu akan Natal, promo
besar besaran dan juga budaya Jepang yang saling memberi saat Natal menjadi
satu dari beberapa puncak penjualan Online, makanya pihak amazon memerlukan
tambahan pekerja.
Baca Juga:
Ketika ditawarin di Amazon, awalnya aku belum ngeh, karena pihak AJIS hanya
bilang akan baito ditempat yang cukup ketat. Kita juga diharuskan
menyerahkan data lengkap seminggu sebelumnya. Ketika data telah diberikan,
aku langsung datang ke daerah sekitar Tokyo. Disana, aku diberikan ID card
untuk masuk ke kawasan tersebut. Lalu, makanan atau minuman yang telah kita
bawa harus dihabiskan didalam. Tidak boleh ada barang yang keluar dari
ruang kerja Amazon, meskipun itu botol minuman atau tempat makan. Wow,
sangat berisiko kali ya.
Ketika masuk ke dalam pabrik, aku terkagum kagum saking besarnya ruangan
itu dan modernnya alat alat yang digunakan. Semuanya serba robot. Kebetulan
aku ditugaskan untuk membuatkan kado atau membungkus kado hadiah sebagai
hadiah natal, maka aku ditempatkan diwilayah yang khusus untuk membungkus.
Cara membungkuspun berbeda debgan warna dan ukuran. Disini, kita akan
sangat dicek secara teliti oleh supervisornya.
Saking besarnya tempat ini, kita diminta untuk selalu dekat tim atau supervisornya. Jangan sampai tersesat, itu yang sering dibilang oleh tim dan juga supervisornya.
CD utada Hikaru yang waktu itu lagi booming sering aku lihat sebagai hadiah
Natal. Boneka, robot, alat alat masak yang baru maupun barang bekas juga
masih sering dijadikan hadiah lho.
Setiap 3 atau 4 jam kita istirahat untuk makan. Makanan yang disajikan juga
enak dan praktis. Makanan disini bayar lho, nggak kayak di Indonesia yang
biasanya udah disiapkan oleh kantin. Disini, kita akan bayar kurang dari
1000 yen untuk satu porsi makanan. Lalu kita masukan ke mesin dan memencet
tombol sesuai menu. Setelah selesai, kita akan mengambil kartu dan
menunjukan ke petugas kantin untuk mengambil makanan. Setelah selesai
mengambil makanan, kita baru bisa mengambil tambahan lauk atau sup yang
ada. Minum gratis air putih juga ada ya.
Bagi yang merokok, tentu saja ada ruangan yang dikhususkan untuk merokok.
Diruangan ini kita bisa merokok sepuasnya dan ngobrol dengan teman lainnya.
Cuma, jangan ngobrol dengan suara keras ya, soalnya pasti kita akan dilihat
ama mereka. Brisik soalnya.
Selesai makan, kita kembali kerja lagi. Kerja di Amazon sama sekali nggak
capek. Malah tekanan ataupun beban kerja juga nggak begitu berat.
Selesai baito sekitar pukul 5 pagi. Kita semua mengantri utuk keluar dari
pintu pemeriksaan. Nah, sudah diinfokan bahwa kita nggak boleh bawa apapun
kedalam pabrik Amazon. Ketika kita pulangpun kita hanya akan membawa ID
card saja. Nah, teman aku yang dari Bandung bawa sisir di celananya. Dia
nggak ingat kalo bawa sisir itu. Alhasil ketika dia lewat di pintu
pemeriksaan, alatnya berbunyi dan dia diperiksa dengan teliti. Aku nggak
begitu tahu detail pemeriksaan lanjutannya. Cuma dari orang Jepang yang
membantu teman ini, dia meminta maaf bahwa sisirnya terbawa. Tapi, sisir
itu memang kepunyaan dia sendiri. Untung nggak berbuntut lama.
Keluar pabrik sangat senang sekali. Udara segar dan juga matahari yang
kemerahan terlihat. Keindahan itu semakin sempurna ketika melihat gunung
Fuji yang terlihat dikejauhan. Sangat menenangkan.
Perjalanan dari Amazon ke Maebashi begitu istimewa. Mata yang selalu
terpaut pada gunug Fuji semakin lama semakin pudar. Keindahan alam yang
luar biasa. Baito ditempat bagus dan pulangnya disuguhi keindahan alam
menjadi syukur tersendiri.
Fuji Haru
Hi, semoga tulisan sederhana ini bisa membantu.
Post a comment for "Kerja di Amazon Jepang yang ketat banget"
Ayo berkomentar santun