24 Jam di Surabaya setelah tes CPNS

24 Jam di Surabaya setelah tes CPNS

FUJIHARU – Pengalaman 24 jam di Surabaya setelah mengikuti tes CPNS di Graha Unesa Surabaya. Jika badan fit dan cuaca bagus, mungkin aku akan menelusuri tempat wisata atau tempat bersejarah di Surabaya. Namun sayang sedang batuk dan cuaca di luar sering hujan.

24 Jam di Surabaya setelah tes CPNS

Berada di kota baru merupakan hal aku sukai. Bertemu orang baru, suasana baru, bangunan baru dan semua hal terasa baru. Seolah mengisi hal hal lama dan menggantinya dengan sesuatu yang fresh.

Surabaya adalah salah satu kota besar dan indah di Indonesia. Bukan hanya wisata alam, tapi juga wisata sejarahnya. Ingat hotel Yamato yang terkenal saat pengibaran bendera pusaka Indonesia? Iya, aku pernah melewatinya, bahkan melihat dengan jelas, katanya kini berganti nama. Melihat bangunan bersejarah itu saja membuatku tertarik.

Baca Juga: PENGUMUMAN LULUS SELEKSI ADMINISTRASI PENERIMAAN CPNS TAHUN 2019

Tempat Tinggal di My Hotel Studio

Selama aku di Surabaya, aku menginap di My Studio Hotel. Tempatnya nyaman dan pelayanannya juga ramah.

Setelah turun dari stasiun Pasar Turi Surabaya, aku langsung menuju hotel kapsul My Studio yang berada di jalan Sumatra. Sepertinya My Studio Hotel kapsul berada di daerah tengah kota Surabaya karena ketika aku akan menuju tempat tes CPNS di Graha Unesa, aku langsung melihat tempat kerja Bu Risma yang konon katanya di pusat Surabaya.

Harga kamar yang aku bayar di My Studio Hotel cukup murah, sekitar Rp. 90.000 kurang dengan bantuan Agoda. Awalnya aku akan menggunakan Tokopedia, tapi harga dibawah 100 ribu semalam hanya sedikit, aku menggunakan aplikasi Agoda. Alhamdlulliah dapat dan dari My Studio ke Graha Unesa juga nggak terlama, cuma sekitar 30 menit.

24 Jam di Surabaya setelah tes CPNS

Tempat Nongkrong di Di Surabaya

Tempat makan yang aku datangi cuma Tunjungan Mall Surabaya. Mall yang sangat besar dan disarankan beberapa grab bike yang aku naiki. Katanya lebih baik datang ke Tunjungan Plaza karena tempatnya cukup nyaman. Beberapa mall disebutkan oleh ojek online, tapi mereka menyarankan mall tersebut karena sangat terkenal dan harganya juga bisa masuk dikalangan mengenah kebawah. Beberapa mall lain katanya lebih cocok untuk kalangan atas. Tahu aja abang ojeknya kalo aku kalangan bawah. Hahaha.

Karena aku bukan anak cafe yang nongkrong di starbuck atau restoran mahal, aku cukup datang ke Burger K*ng untuk charging dan makan siang sehabis tes CPNS.

Lumayan adem dan nggak begitu ramai, jadi cukup nyaman tempatnya. Cuma sayang, pelayanannya kurang begitu nyaman. Pelayannya menggerutu dan terlalu ekspresif ditunjukkan ke pelanggan. Jika menggerutu, nanti di belakang layar aja.

24 Jam di Surabaya setelah tes CPNS

Fastfood yang dimakan biasa ya, ayam dan ayam. Hahaha kayaknya agak susah nyari makan di fastfood yang isinya bukan ayam. Jujur, aku kalo nggak terpaksa nggak makan ayam. Udah bosan.

Baca Juga: Pengalaman pesan hotel di agoda menuju Surabaya

Menonton Film

Setelah selesai makan, aku langsung berkeliling ke Tunjungan Mall untuk window shopping. Aku ingin membeli case handphone Samsung S9 plus, tapi agak sayang jika beli di mall, mungkin lebih mahal. Aku lebih suka beli secara online.

Karena di luar hujan, aku memutuskan untuk berlama lama di Tunjungan Plaza sampai mendekati jam keberangkatan kereta Pasar Turi Pasar senen jam 10.30 malam nanti.

Cara yang paling tepat adalah dengan menonton film di XXI. Namun ketika aku datang ke XXI, aku agak bingung karena ada beberapa studio yang ada di Tunjungan Plaza. Saat itu aku menggunakan aplikasi TIX ID agar lebih cepat dan nggak perlu mengantri.

Beberapa petugas memberikan info jika aku menonton film tertentu di XXI lain, beda lantai. Karena bingung dan mall Tunjungan sangat besar, aku memutuskan memilih XXI terdekat dan menonton Fantasy Island.

Karena kondisi badan masih belum fit, aku mengenakan masker selama di Surabaya. Nah, karena aku masuk bioskop sendirian dan diapit beberapa perempuan yang berkelompok, mereka sepertinya takut dengan aku. Kenapa? Muka tertutup masker, menggunakan kacamata, kepala ditutup oleh hoody kali ya. Aku lihat mereka langsung memiringkan badan ketika melihat aku. Apalagi ketika film mulai, aku nggak menontonnya. Mungkin sekitar 15 atau 30 menit aku ketiduran karena kecapean setelah tes CPNS di Graha Unesa.

Ketika bangun, aku melirik orang yang ada disampingku. Mereka sepertinya ketakutan. Apa takut karena aura aku? Atau takut karena pakaian yang tertutup dan mencurigakan? Entahlah. Hahahaha.

Tapi ketika aku bangun dan mulai menonton, aku mulai menunjukkan rasa takut atau tertawa yang membuat suasana lebih cair. Kita kaget dan tertawa bersama saat nonton.

24 Jam di Surabaya setelah tes CPNS

Ketika film selesai, perempuan yang ada di samping kanan aku langsung lari dengan teman temannya. Hahaha maaf ya jika membuat kalian ketakutan. I’m good person. Hihihi.

Baca Juga: Hasil nilai SKD CPNS 2020 Jatim

Ke Gramedia

Jika mencari buku buku bagus, Gramedia tempatnya. Cuma sekarang aku lebih banyak mencari buku tentang psikologi dibandingkan buku tentang fiksi. Tetap suka sih, tapi nggak kayak dulu. Sekarang lebih suka buku tentang self improving.

Menuju tempat makan rawon

Setelah jalan jalan di Tunjungan mall Surabaya, aku jalan jalan keluar dengan jalan kaki. Aku bisa melihat bangunan bangunan tua seperti saat di Bandung. Aku suka aja dengan bangunan lama di Surabaya. Perasaan yang aku rasakan dengan suasana tersebut membuatku tenang.

Perut yang telah terisi kembali kosong. Aku menuju tempat makan rawon. Tempatnya sih biasa saja, tapi dari tembok yang ada di tempat makan tersebut, banyak sekali artis ibukota yang makan disitu.

Aku pernah makan rawon saat makan di rumah saudara di Lamongan. Rasanya sangat enak, apalagi ketika makan sayuran tokol dan juga telur asinnya.

Aku memesan nasi rawon dipisah. Alhamdulilah nggak begitu ramai, jadi aku bisa makan dengan tenang dan nyaman.

Nasi rawonnya sangat enak, apalagi jika dicampur dengan kuah daging. Karena aku disajikan berbagai makanan  enak seperti daging yang berbentuk pipih, tempe, telur asin dan kuah yang berisi daging, aku makanlah semuanya. Ketika kenyang makan, aku agak sedikit kaget larena harus bayar Rp 127.000 untuk semua makanan yang telah dilahap. Untung aku ambil uang di ATM sebelumnya. Kalo nggak, pasti akan malu.

24 Jam di Surabaya setelah tes CPNS

Baru sadar bahwa cara menyajikan lauk pauknya seperti makanan Padang. Ketika disajikan semua makanan, bukan berarti untuk satu paket, tapi dihitung sesuai makanan yang dimakan. Karena aku makan semuanya, tentu saja harus dibayar. Kalo kamu makan di restoran Padang juga sama kan? Mereka menyajikan semua makanan di atas piring piring kecil.

Baca Juga: Jakarta Surabaya dengan Kereta Api ekonomi untuk tes CPNS

Tips Makan:

Nasi rawon langsung dicampur aja, dan pilihlah daging pipih atau telur asin. Cukup satu aja karena bisa mengisi perutnya dengan kenyang. Kalo perutmu lebih bsar kapasitasnya, bolehlah ditambah.

Sholat di mesjid

Karena sudah saatnya sholat maghrib, aku menuju mesjid terdekat. Alhamdulillah aku langsung menemukan mesjid terdekat dan tempatnya nyaman juga. Di tempat tersebut aku ganti baju dengan membersihkan muka juga. Pengennya mandi, cuma nggak enak jika mandi di mesjid tersebut karena tempatnya kecil. Takut mengganggu jamaah lainnya.

Selesai bebersih badan, aku langsung sholat maghrib dan sekalian menunggu sholat isya. Selama menunggu sholat isya, ada bapak bapak yang sepertinya kesepian ditinggal anaknya. Dia mungkin melihat aku seperti anaknya, makanya mendekati dan membuat obrolan.

Dia bercerita bahwa anaknya mirip aku, tampan (uhuk), cuma anaknya berkulit sawo matang. Katanya kulitku putih, padahal hitam begini ya. Hahaha. Dia sendirian dirumah dan menawari aku untuk singgah dirumahnya setelah sholat isya nanti, tapi karena aku harus ke stasiun dan lebih baik menungu daripada nanti terburu buru, aku nggak bisa singgah ke bapak tersebut.

Menunggu kereta sesuai jadwal

Ketika menunggu jadwal kereta, aku melihat beberapa pertikaian orang yang ada di pasar Turi. Nggak tahu kenapa mereka saling ngotot dan mendorong. Aku nggak begitu jelas melihat atau mendengar obrolan yang mereka pertikaikan.

Selama menunggu juga, aku salah tempat. Karena tiket yang aku gunakan ekonomi Dharmawangsa, aku harusnya menunggu di tempat lain, tapi aku justru menunggu antrian di tempat berbeda. Pantesan di tempat antrian hanya aku seorang yang menunggu. Aku disapa petugas stasiun kereta api Pasar Turi dan menanyakan kemana tujuanku. Ketika aku menyebutkan tempatnya, dia bilang aku salah menunggu tempat antrian. Untung diingatkan.

Kereta berangkat

Ketika jam menunjukan 10.10, aku mulai menuju tepat tiket untuk pengecekan dan mulai masuk ke gerbong kereta. Karena masuk agak telat, tepat bagasi yang ada di atas kursi sudah diisi orang lain, padahal itu tempat untukku. Berhubung barang yang aku bawa nggak banyak, nggak masalah.

Cuma aku kasihan ketika melihat beberapa bapak bapak yang berpakaian seperti pulang dari ziarah yang kebingungan menaruh barang mereka karena udah penuh duluan.

Ternyata 24 jam jalan jalan di Surabaya masih terasa kurang. Aku ingin mengeskplore lebih jauh tentang Surabaya dengan cuaca yang bagus dan badan yang fit. Semoga hasil CPNS aku juga baik, amin.