Biaya Sekolah di Jepang tanpa beasiswa

BAB 15 KOTOBA MNN GRAMMAR N5 in INGGRIS GRAMMAR N4 in INGGRIS BAB 16 KOTOBA MNN

Ini adalah sedikit pengalamanku sekaligus sebagai pengingat bahwa aku telah menghabiskan sekian puluh juta untuk sekolah di jepang tanpa beasiswa.

Aku bercita cita ingin mendapatkan beasiswa, pintar, sekolah tinggi dan pulang mengajarkan hal hal yang telah kupelajari nantinya. Tapi, semuanya tidak sesuai ekspektasi.

Bagi yang pintar dan punya banyak koneksi, mungkin akan lebih gampang mendapatkan beasiswa atau kuliah diluar negeri.

Jika kita pintar, maka orang orang akan suka dengan kita dan senang hati akan memberitahukan ketika ada beasiswa. Jika banyak koneksipun hampir sama. Kita bisa banyak dapat koneksi bahkan bisa jadi sponsor untuk belajar kita.

Aku telah mencoba berbagai cara untuk mencoba, tapi selalu gagal. Entah kualifikasi yang yang tidak cocok, aku yang tidak sesuai atau memang tidak pas.

Akhirnya aku berkesempatan sekolah di jepang dengan biaya tabungan sendiri. Lebih tepatnya aku dan setengahnya pinjam dari keluarga untuk dana sekolah bahasa Jepangnya.

Alhamdulillah aku bisa mengembalikkan semua dana yang telah dipinjam dan akhirnya bisa sekolah di jepang meski dengan pedih, tapi aku bangga karena aku bisa mendapatkan berbagai pengalaman berharga selama di jepang.

Sekolah bahasa Jepang di Jepang

Aku bukan kuliah di Jepang, tapi hanya sekolah bahasa jepang. Memang sih awalnya sekolah bahasa Jepang, tapi nantinya akan kuliah di Jepang, itu awal niatku.

Namun diakhir perjalanan aku harus pulang duluan, tidak lanjut kuliah di Jepang.

Biaya awal ke Jepang

Saat aku akan ke Jepang, aku menghabiskan uang lebih dari 61 juta.

Biaya sekolah bahasa Jepang di jepang aku bayar di 6 bulan pertama, sisanya aku akan cicil sesampainya di Jepang dengan uang yang aku dapatkan ketika kerja part time atau arubaito.

Biaya Paspor 300.000

Konsultasi dengan OHM 3.200.00

Tiket Pesawat Air Asia 3.855.134

Biaya sekolah 6 bulan 52.707.000

Beli koper 646.800

Visa 330.000

Total 61.038.934

Ketika aku pergi ke Jepang, aku juga membawa uang saku untuk jaga jaga.

Sekolah di jepang 2 Tahun

Niat sekolah di jepang awalnya baik baik saja. Aku bisa bekerja dan juga belajar dengan seimbang, sampai ketika bayaran sekolah tiba. Aku cukup kesulitan, apalagi aku masih terlalu ideal untuk belajar, sehingga aku menolak beberapa baito.

Akibatnya ketimpangan dalam belajar, aku merasa pusing dengan biaya sekolah yang belum aku bayar. Jika meminta ke orangtua juga malu, maka aku lebih menyibukkan diri dengan bekerja, sampai akhirnya aku lupa tujuan awal belajar bahasa Jepang.

Dibilang bagus nggak juga, dibilang jelek tidak juga. Aku masuk golongan biasa. Hahaha.

Ingat tujuan belajar

Bagi yang akan belajar di jepang, ingatlah tujuan kalian kesana. Jika belajar, maka belajarlah sungguh sungguh. Jika dibarengi dengan kerja juga tidak apa apa, tapi tetap fokus pada tujuan utama.