Cara buat SIM C di Bekasi

Cara buat SIM C di Bekasi

FUJIHARU – Apa yang harus kita siapkan ketika akan membuat SIM C baru atau memperpanjangnya? Syaratnya cukup gampang kok, bawa KTP dan SIM lama, lalu di copy, minimal 5 ya, siapa tahu nanti akan banyak dibutuhkan. Uang juga wajib bawa. Bayarnya tergantung dgn kebutuhannya. Tapi, yang pasti kurang dari 200.000. Kamu juga bisa melakukannya di sim keliling.

Kalo udah siap, bawa semua data itu ke polres terdekat di kotamu. Berikut adalah urutan yang aku lakukan saat membuat SIM baru saat di Bekasi. Sebenarnya, aku udah punya SIM C sebelumnya, tapi karena aku lupa untuk memperpanjangnya karena masih di Indonesia, akhirnya kadaluarsa deh. Sesuai rule dari kepolisian terkait kadaluarsa ini, aku harus bikin baru di Polres terdekat, dan aku membuatnya di Polres Bekasi.

Pas aku datang, aku cukup takjub dengan suasananya. Soalnya terlihat lebih rapi dan calo calo yang dulu bergentayangan meresahkan, kini hampir tidak terlihat. Tapi, masih ada oknum juga yang masih berkeliaran banyak yang nawarin sim nembak. Hati hati ya. Alhamdulillah nggak seagresif dulu. Papan atau iklan yang berisi himbauan agar tidak menggunakan jasa calo juga banyak bertebaran. Negaraku semakin bersih, amin.

Baca Juga:

Selesai memarkirkan motor, ada yg menghampiri dan menanyakan tujuan aku datang. Dia bilang bisa bantu cukup dengan foto saja. Awalnya aku bingung. Maksudnya apa ya? Oalah, ternyata pas masuk aku baru tahu pertanyaan itu. Belum bersih benar, tapi selalu positif bahwa negaraku akan bersih dari sampah masyarakat seperti itu akan hilang. Amin.

Karena aku nggak begitu tahu tempat dan alurnya, aku menghampiri pos pelayanan untuk menanyakan terkait pembuatan SIM tersebut. Polisinya cukup ramah memberitahu alur dan apa saja yang harus aku lakukan, ya meskipun dengan suara datar diujung ucapannya.

Inilah alurnya:

Cara buat SIM baru

1. Cek kesehatan

Disini kita akan dicek terkait kesehatan dan data diri kita. Tapi kok mbak mbak berbaju putih nggak mengecek tekanan darah atau apapun. Cuma melihat sekilas aku, lalu menulis diselembar kertas dan aku diminta ke meja bapak bapak. Sembari menunggu, aku baca sekilas data yang mbak mbak berbaju putih itu tuliskan. Tinggi dan berat badan, juga tekanan darah. Padahal dia nggak cek sama sekali. Mungkin mengira dari penampilan aja kali ya. Udah kayak dukun mbak nya ini.

Masih dibagian cek kesehatan. Aku menghampiri bapak berbaju putih. Kali ini bapak ini meminta aku mengecek atau membaca tulisan yang tertera di buku. Sepertinya cek mata. Lalu mata aku juga sekilas dicek apakah minus atau nggak. Caranya dengan melihat lukisan kecil sampai yang paling besar. Bayarnya 25.000 rupiah.

2. Bayar di bank BRI

Selesai cek kesehatan, aku diminta untuk ke bank BRI dibelakang Polres. Disini aku masuk ruangan agak kecil dan diminta biaya 100.000 untuk pembuatan sim baru, lalu lanjut ke sampingnya dengan bayar 30.000 untuk asuransi. Dari keseluruhan petugas yang mengurus SIM, aku paling puas dengan kinerja mereka; ramah, info tepat, dan bersifat melayani. Bukan berarti yang lain tidak ramah, cuma dibagian itu pelayanannya lebih ramah dibandingkan yang lain.

Setelah itu, aku menuliskan nama, alamat dll. Btw, katanya sih online, tapi kok masih nulis juga ya. Aku juga udah melampirkan fotocopy e ktp. Mungkin image aku tentang online belum sesuai dengan kondisi kita kali ya.

Selesai menulis formulir, aku menaruhnya di bagian counter. Jika sudah gilirannya, kita akan dipanggil melalui pengeras suara. Alhamdulillah sekitar sejam kemudian, namaku dipanggil. Masuklah aku ke ruangan yang ber ac. Disini ada beberapa ruangan yang terdiri dari ruang entry data, pencetak SIM, ruang foto dan ruang ujian.

Selesai dimasukan ke entry data, namaku dipanggil masuk ruang pemotretan. Meskipun namaku duluan yang dipanggil, justru berdiri paling belakang. Kenapa? Soalnya orang orang ingin di foto duluan. Pak bu, antri dulu, please!

3. Ruang tes

Grogi. Soalnya takut gagal kayak pertama kali buat sim dulu. Alhamdulillah aku bisa lolos dengan benar 23 atau 28 dari 30 soal. Bagi yang ingin lolos, baca baca aja soal di internet. Aku juga saat menunggu dipanggil, baca baca di internet dulu.

4. Tes motor

Justru tes ini yang bikin gagal. Kenapa? Soalnya dites ini mewajibkan kita agar bisa melewati rintangan yang cukup sempit, dan kaki kitapun nggak boleh menginjak tanah pas tes berlangsung. Deg degan, medan nggak hapal dan belum terbiasa naik motor membuat aku dengan mudah gagal di tes ini. Aku harus mengulangnya seminggu kemudian dengan waktu yang sudah ditentukan dari jam 8 pagi sampai jam 11 siang. Lama nunggu seminggu nya…

Aku emang nggak jago naik motor, soalnya aku nggak pernah naik motor lagi sekitar 2 tahun semenjak aku di Jepang. Jadi ketika tes motor, aku yang nggak handal dan nggak terbiasa langsung gagal deh.

Cara buat SIM baru

Bagaimana, cukup jelas kan cara membuat sim atau memperpanjangnya?

Berikut adalah catatan yang bisa aku torehkan saat pembuatan sim ini:

😂 Semoga oknum nya makin sedikit, kalo perlu menghilang. Kenapa? Dari depan sudah ditawari, lalu di dalam juga masih sering melihat orang yang baru datang kok didahulukan. Why?

😂Dengar bisikan setan kalo mau dibantu cukup foto doang, sisanya diurus. Tahu bayarannya? Cek di tempat kalo mau tahu sendiri. Mereka dengan senang hati menyebutkan angka yang fantastis. Aku nggak sekaya itu…

😁Pengaturan parkirnya ok banget, meskipun bayar 3000.

😂 Usahakan ada petugas yang bantu bagi penyandang disabilitas dan orang tua yang akan tes menggunakan komputer. Mereka pasti belum terbiasa.

😂Biasakan antri rakyat Indonesia.

😂Saat ujian motor, lebih baik nggak perlu ada petugas yang menyuruh kita belok kanan atau kiri. Cukup arahkan kita sesuai tanda arah yang telah dibuat, jadi kita bisa lebih fokus dan tidak mengganggu pemandangan.

😂Btw, terlalu sempit nggak sih jalurnya? Atau aku aja kali ya yang nggak bisa mengendarai? Tapi, dari sekitar 8 orang yang ikut ujian saat itu, semuanya gagal. Huks.

Sekian info dari aku, semoga bermanfaat ya.