Cerpen

Cerita mencekam di Panaruban

Fujiharu.com – Ini adalah cerita berdasarkan pengalaman aku yang juga ditambahkan sedikit “bumbu” ketika menjadi mahasiswa tingkat dua universitas negeri di Bandung Utara. Cerita ini terinspirasi dari cerita KKN Desa Penari. Menulis cerita horo membuat mataku tiba tiba berair. Bukan menangis sesenggukan, tapi entah kenapa, sejak kecil, jika aku akan …

Read More »

Suamimu Pujaan Hati

Fujiharu.com – Ketika rasa lain hadir pada pacar sahabatmu. Apa yang akan kamu lakukan? Minah memandangi Alissa yang membawa anak kecil dipangkuannya. Mukanya sedih sekali, sampai-sampai tanpa terasa air matanya mengalir jatuh di pipinya yang putih dan agak keriput. “Minah, Kenapa?” Tanya Alissa, mengeluarkan tissu dari tas kecilnya. Minah hanya menggeleng …

Read More »

Kau Dan Jahanam (Cerpen)

Kau Dan Jahanam (Cerpen)

Fujiharu.com – Terinspirasi dari keluarga yang bercerai. Anak adalah korban dari mereka. Jika kau ingin tahu jawaban atas pertanyaannya, maka selamilah jiwanya. Jika kau tak menemukan jiwanya, carilah jiwa itu di pinggir pantai. Disanalah kau akan menemukan jiwa yang terkoyak itu. Jiwa yang retak dan lemah. Kau sangat penasaran, mengapa …

Read More »

Diary Nikah (Cerpen)

Fujiharu.com – Cerpen ini terinspirasi ketika melihat berita ada yang menikah dalam sekejap tanpa pengenalan lebih jauh dari keduabelah pihak. Fujiharu 10 April 05 Dy, tadi siang aku lihat Mama dan Papa mengobrol dengan seorang pemuda yang tidak aku kenal. Dare desuka? Kalau menurut dugaanku sih, temannya Papa, tapi…masa iya …

Read More »

Aku, Pendengar Bisu (Cerpen)

Fujiharu.com – Ketika melihat temanku terpecah, tersayat hati ini. Ya, ini adalah jalan yang mungkin akan mendewasakan kita. By: Fujiharu Seperti biasa, orang-orang yang ada disekitarku menganggapnya tidak ada, tapi aku ada dan berguna. Mereka tidak pernah bercerita kepadaku, tapi aku selalu mengatahui apa yang mereka bicarakan. Kadangkala, mereka menyiksaku …

Read More »

Haji Jambrong dan Menantu (Cerpen)

Fujiharu.com – Aku suka dengan cerpen ini. Isinya serasa menggambarkan hatiku jika benci ke seseorang, tapi harus dipendam karena lain hal. Surau kini sepi. Tempat yang biasanya dijadikan tempat berkumpul dan beraktivitas ini mengalami gerusan zaman. Tawa, tangis dan jerit anak-anak yang berlarian selepas ngaji kini sepi. Hanya Ustad Najib …

Read More »