Resensi buku Perantau Ilmu Amerika Eropa

Resensi buku Perantau Ilmu Amerika Eropa

FUJIHARU – Buku penggugah aku agar kembali bersemangat mencari beasiswa dan belajar di luar negeri adalah buku Perantau Ilmu Amerika-Eropa. Buku ini seolah menjadi semacam guide ketika akan belajar ke luar negeri.

Resensi buku Perantau Ilmu Amerika Eropa

Bagi aku, pendidikan adalah salah satu pilar penting dalam kehidupan. Dengan mengikuti pendidikan, kita menjadi manusia seutuhnya. Dan yang paling penting adalah karena mencari ilmu adalah ibadah. Karena ibadah, maka berpahala. Bahkan seseorang yang meninggal saat menuntut ilmu akan masuk surga. Amin.

Karena ucapan saat SD tersebut, sampai sekarang aku masih ingin belajar di luar negeri. Bukan berarti di Indonesia nggak bagus pendidikannya, hanya aku suka sesuatu yang baru dan lebih mandiri. Juga, aku ingin sekali mengecap beasiswa yang konon hanya orang pintar yang mendapatkannya. Bukan konon, tapi jika kamu pintar dan kreatif, maka kamu bisa mendapatkan beasiswa dimanapun.

Sejak SD sampai kuliah, aku pernah sekali mendapatkan beasiswa saat kuliah, tapi itupun hanya satu semester. Aku ingin sekali mendapatkan beasiswa yang mengcover seluruh pendidikanku. Dengan begitu, aku bisa bangga pada diriku sendiri bahwa aku bisa mendapatkannya, sehingga aku bisa lebih pede.  Dengan mendapatkan beasiwa juga, aku bisa membantu orang tua karena mereka nggak perlu repot lagi untuk mengirimkan uang kepadaku.

Namun, beasiswa yang benar benar kuinginkan nggak kunjung datang meskipun dicari.

Beli buku di toko buku Gramedia

Buku PPI (perhimpunan Pelajar Indonesia) ini aku dapatkan karena warnanya yang cukup mencolok diantara deretan buku lain. Aku baca sekilas, bukunya tentang pengalaman orang orang yang mendapatkan beasiswa di luar negeri, tepatnya di Amerika dan Eropa.

Membaca buku yang berisi pengalaman orang orang berprestasi sungguh menggugah hati untuk kembali bersemangat mengejar impian belajar di luar negeri. Kapan ya bisa seperti mereka?

Baiklah, tanpa basa basi, aku akan resensi buku yang baru saja aku baca.

Isi Buku

Judul: Perantau Ilmu Amerika-eropa

Karya: Perhimpunan Pelajar Indonesia

Tahun: 2018

Penerbit: Pt. Elex Media

Terbagi 3 Chapter

Buku ini terbagi menjadi 3 chapter yang berisi judul Mendapatkan Kuliah di Luar Negeri, Perjalanan Kuliah dan Refleksi

Ketiga chapter tentu saja mempunyai cerita tersendiri bagi para penulisnya. Aku yang sebagai seorang pembaca sangat menikmati setiap cerita yang disuguhkan para anggota PPI dunia.

Semangat mereka untuk belajar sangat menginspirasi pembaca agar mengejar mimpi mereka untuk sekolah di luar negeri.

Cinta, Mimpi dan Ekonomi

Para anggota PPI dunia ini mengorbankan berbagai macam hal untuk mencapai mimpi mimpi yang diinginkannya. Ada yang harus menderita karena uang saku yang pas pasan, cinta yang tak kunjung datang, putus cinta, bahkan pilihan untuk menikah atau mengejar mimpi diluar negeri.

Cerita yang mereka tuangkan sangat berarti dan memang permasalahan yang dihadapi semua orang.

Ada satu hal yang membuatku berfikir keras

“Takut Balik ke Indonesia? Cemen”

Tulisan tersebut benar benar menohok hatiku. Memang aku belum mengecap beasiswa dan juga kuliah diluar negeri, tapi membaca tulisan tersebut membuatku merenung.

Ketika kita mendapatkan ilmu ilmu bermanfaat, apakah tidak sepantasnya dibagi kembali ke masyarakat Indonesia? Kalian semua belajar di luar negeri berkat uang masyarakat. Lalu kalian menolak membagikan pada masyarakat?

Diluar negeri memang sangat menghargai orang orang yang berpendidikan, tidak seperti di Indonesia. Tapi bukan berarti Indonesia tidak sedang menuju hal baik tersebut. Jika kamu kecewa karena Indonesia, perbaikilah hal yang kurang tersebut, supaya kekecewaan tidak terjadi pada orang lain juga.

Membaca buku ini kembali menyalakan api semangatku untuk belajar ke luar negeri. Namun sayang, aku belum menemukan pembahasan tentang pembuatan proposal jika kita akan mengajukan s2 atau s3 diluar negeri. Jika ada, akan sangat membantu bagi yang awam sepertiku untuk mengetahui langkah selanjutnya dalam menuntut ilmu di luar negeri.

Baca Juga: