Resign Sebagai Interpreter, Apa Saja Yang Harus Dipersiapkan?

Resign Sebagai Interpreter, Apa Saja Yang Harus Dipersiapkan?

FUJIHARU – Interpreter adalah salah satu pekerjaan yang berhubungan dengan penerjemahan, tapi secara langsung. tentu saja pekerjaan dilapangannya bukan hanya penerjemah langsung saja, tapi juga ada beberapa tugas penerjemahan secara tulisan yang dilakukan. Pekerjaan itu sebenarnya sangat aku sukai. Kenapa? Karena aku bisa mempraktekkan apa yang telah aku pelajari dilapangan. Tapi, kenapa aku resign sebagai interpreter? Lalu, apa saja yang harus aku persiapkan sebelum dan sesudah resign dari perusahaan?

Resign Sebagai Interpreter, Apa Saja Yang Harus Dipersiapkan?

Dalam bekerja, ada banyak hal yang membuat seseorang betah diperusahaan tersebut.

Alasan betah kerja di perusahaan Jepang

1. Gaji Besar

Gaji besar diperusahaan kecil atau besar merupakan impian seseorang yang baru lulus kuliah. Bagi mereka yang lebih suka wirausaha, mereka lebih sibuk membuat usaha untuk diri sendiri daripada harus “membabu” pada orang lain. Memang benar ada keuntungan dan kekurangan kerja di perusahaan dan wirausaha sendiri. Jika wirausaha sendiri, kemungkinan akan butuh beberapa waktu untuk berkembang, juga bisa jadi gaji tidak begitu banyak. Hanya saja waktu bersama keluarga lebih banyak dan intens. Jika diperusahaan, waktu kita akan terbuang pada perusahaan dan waktu dengan keluarga akan sedikit. Mungkin jika ada waktu hanya di hari sabtu dan minggu, itupun jika tidak ada lembur. Enaknya tentu saja jika diperusahan kemungkinan kita akan langsung dapat gaji besar lebih terbuka.

Baca Juga: Agar Gaji Bisa Naik

2. Lingkungan Menyenangkan

Kerjaan yang lingkungannya nyaman tentu saja akan membuat seseorang betah. Hal ini akan menurunkan niat seseorang untuk resign atau keluar dari perusahaan tersebut. Bahkan aku juga dulu pernah kerja di perusaahn atau tempat yang gajinya nggak begitu gede, tapi lingkungannya sangat bagus dan mendukung aku untuk maju, cuma sangat disayangkan karena aku ke Jepang, aku harus mundur. Padahal aku sangat senang sekali tempat tersebut. Teman teman dan lingkungannya sangat nyaman. Lingkungan disini bisa juga diartikan rekan kerja lho ya. Kalo rekan kerjanya asyik, kerjapun akan dengan senang hati.

Bagaimana dengan bos? Apakah mempengaruhi juga? Pasti, bos yang jelek dari karakter akan kamu temukan dilapangan. Bagi yang nggak ada hubungan dengan bos tersebut, mungkin nggak ada masalah, tapi bagi yang berhubungan langsung dengan bos ini, banyak banyak istigfar. Apakah aku resign salah satunya karena ini? Bisa jadi. Ada beberapa hal yang kurang sreg yang aku dapatkan. Mungkin bagi yang lain masih nggak masalah, tapi bagi aku, cukup bermasalah. But anyway, life is bitch. Astagfirullah aja. Insya allah ini yang terbaik bagi aku dan juga perusahaan.

3. Banyak Pengalaman atau Ilmu

Jika tempat kerjamu ladang ilmu, kayaknya kamu akan terus bersemangat. Soalnya kamu tanpa sengaja belajar banyak hal dilapangan dengan permasalahan atau pengalaman yang ada. Kamu juga bekerja dengan segenap ide dan tenaga yang beyond imagiantion. Iya, artinya kamu kerja itu nggak mikirin waktu kerja yang panjang atau apapun, pure karena kamu mau mendapatkan ilmu yang banyak dan pengalaman yang mumpuni. Ini salah satu hal yang membuat karyawan betah.

Baca Juga: Hari Pertama Bekerja Sebagai Interpreter

4. Keluarga

Keluarga adalah nomor satu. Aku selalu bilang bahwa keluarga adalah tempat kembali ketika kita rusak, kalah. Kenapa yang jeleknya saja? Iya, karena mereka akan menerima kita apa adanya. Tentu saja kamu juga harus baik dengan mereka ya, kalo kamu tiba tiba kembali ke mereka setelah kamu menyakiti, mungkin akan susah. Tapi jika mereka tetap menerima, itu amazing banget.

Jika tempat kerja dan rumah dekat keluarga, maka kita akan berusaha untuk bertahan lebih lama. Berbeda halnya jika kita berjauhan. LDR berat, ingat bukan rindu saja yang berat ya. Hahah tapi, jika tujuannya lebih kuat, sejauh apapun kita berada, tetap dekat kok.

Baca Juga: Berapa Gaji Interpreter Bahasa Jepang?

Lalu, kamu resign kenapa? Ada beberapa hal yang buat aku kesal, sedih dan nggak terima ketika keluargamu dihina. Iya, ketika seseorang tersebut posisinya lebih tinggi darikita dan menghina keluarga kita, bahkan harga diri kita, aku sih sorry dorry, lebih baik cabut. Buat apa kerja dengan orang seperti itu. Tidak ada untungnya. Jika aku nggak begitu banyak berhubungan dengan orang tersebut sih nggak apa apa, tapi setiap hari harus berhubungan dengan dia. Oh my god. Jujur aku nggak suka dengannya hanya sebatas cara pikir saat bekerja yang menurutku nggak sesuai. Sisanya tentu saja baik, tapi semenjak dia tidak menghargai itu. Nope.

Resign Sebagai Interpreter, Apa Saja Yang Harus Dipersiapkan?

Baca Juga:

Gaji Pertama Interpreter

Tentu saja hubungan aku biasa saja atau bisa dibilang hilang kontak sih. Soalnya aku juga nggak mau berhubungan lagi. Ya, boleh lah kita berteman, cuma untuk kerjasama saat ini. Sorry, im too good for you. Kayak yang dia selalu bilang ke aku. Aku terlalu baik. And im proud tobe good person.
Sombong banget ya kesannya aku. Tapi bukan lho. Aku nggak bisa bercerita secara detail, yang pasti ada beberapa hal yang aku dan dia nggak sepaham. Itu saja. Mungkin bagi dia biasa, tapi bagi aku tidak biasa dan justru melukai hati setiap orang. Mungkin orang lain bisa tahan karena mereka masih ada keluarga yang harus dibela (hebat ya orang orang yang bertahan untuk orang lain, meskipun harga dirinya terkadang diinjak).

Lalu, persiapan apa saja yang aku lakukan ketika aku mulai resign?

1. Irit, gaji 4 bulan harus tersimpan di rekening

Bukan hanya ego yang besar, rekening juga harus besar, selama kamu off, kamu harus menyediakan uang untuk makan dan minum setiap harikan?

2. Kembalikan hobimu yang bisa membangkitkan imajinasimu

Hobi ini bisa jadi sebagai pembangkit api dalam dirimu. Ingat, bisa jadi hobi ini jadi ladang usahamu kelak. Who know? Imajinasi itu gratis dan gunakan sebaik mungkin.

3. Usaha

Bagi yang langsung punya usaha, lanjutkan. Jika masih belum ada, bergeraklah dan kembangkan idemu. Pasti akan ada jalan untukmu.

Lalu aku melakukan apa? Aku mulai blogging kembali. Karena ini adalah salah satu passion yang aku sukai dari dulu: menulis. Tulisan aku mungkin belum bagus, tapi menurutku aku pandai bercerita. Semoga aja dan pasti ini akan jadi ladang usaha aku kedepannya. Amin.

Baca Juga:

Lembaga Pencari Kerja di Indonesia Part 1

Bagi kalian yang sedang dilanda apakah akan resign atau tidak, tolong dipikirkan lagi, apakah kalian siap jika tidak bekerja diluar sana? Pikirkan baik baik, karena mungkin saat ini kamu hanya memikirkan kesusahan dirimu sendiri, tapi dibalik itu, ada orang orang yang membutuhkanmu untuk bekerja.
Resign? Pikirkan dulu ya.

2 comments

  1. Satu lagi alasan resign gan
    Karena perusahaan selalu tarik ulur jabatan.
    Kadang bilangnya promosi, kadang bilangnya belum dipromosi.
    Kerjaan yang nggak sesuai porsi, gaji dan jabatan.

    Alasan kenapa belum resign;
    1. Masih ada tantangan yang belum tercepai di tempat kerja saat ini.
    2. Kadang harga diri masih lebih besar dari pada gaji.

  2. Thanks Oldgirls telah berkunjung. Masuk akal juga alasannya.