Review buku Obat Malas Dosis Tinggi (7)

Review buku Obat Malas Dosis Tinggi (7)

FUJIHARU – Baiklah, kita akan lanjutkan bab lain dalam buku Obat Malas Dosis Tinggi for worker & employee edition by Khalifa Bisma Sanjaya. Setelah kita mengetahui bahwa kita harus menjadi pribadi yang tangguh, kita juga harus mengetahui ciri ciri dari seorang pemalas.

Review buku Obat Malas Dosis Tinggi (7)

Ciri ciri pemalas atau perilakunya, tanpa disadari mungkin kita telah melakukannya selama ini. Tapi jangan khawatir! Ketika kita telah mengidentifikasinya, maka sebaiknya kita harus segera mengeleminasinya.

Berikut ini adalah ciri ciri perilaku para pekerja malas menurut Obat Malas Dosis Tinggi:

1. Bangun tidur, lihat jam, lalu tidur lalu

Hayo, apakah kamu juga melakukan hal yang sama? Hehehe. Kita pasti pernah mengalaminya. Kali ini, hilangkan kebiasaan tersebut dan ganti dengan bangun lebih baik. Ingat, ada rencana rencana yang telah menunggumu untuk dieksekusi. Jika kamu rebahan seharian, maka rencanamu akan gagal.

2. Berangkat kerja dengan berat

Aku dulu pernah mengalaminya, apalagi ketika ada banyak masalah kantor yang terjadi. Rasanya setiap hari nggak ingin ke kantor karena sama saja kembali ke masalah tersebut dan seolah tidak habis habis.

Tapi, kita harus menghilangkan perilaku ini. Bayangkan kita menuju tempat yang sacred. Tempat bagus. Kenapa harus berfikir begitu? Coba kita gunakan hukum reverse. Apakah kita mau mempunyai karyawan yang malas malasan ke kantor? Apakah kita mau memberikan gaji penuh pada karyawan yang bekerja setengah hati?

Lalu, apakah kita ingin menggunakan produk mobil yang karyawannya ogah ogahan ketika bekerja membuat mobilnya? Pasti kita juga nggak mau, kan? Kita akan menggunakan mobil bagus yang terkenal karena kualitasnya. Kualitas yang bagus dari suatu produk karena jiwa karyawan atau pekerjanya yang bersungguh sungguh membuat produk berkualitas tinggi. Jika membeli produk dari karyawan yang tidak bersungguh sungguh, maka dikhawatirkan kualitasnya jeblok.

So, stop being asshole. Go to work in proud manner.

Lagian, duit yang kamu dapatkan dari bekerja ini untuk keluarga tersayangmu, bukan?

Baca Juga: Sedekah memperlancar rezeki

3. Pandai menghilang

Wow? Superhero baru? Apakah kamu pernah melakukannya? Kayaknya kita pernah melakukan kegiatan menghilang ini.

Dulu, ketika aku bete atau malas bekerja, maka aku akan berdiam diri di toilet, lebih dari 5 menit. Bukan untuk keperluan real ke toilet, tapi hanya untuk menghilang sejenak dari semua kejenuhan yang ada.

Ada yang bekerja jam 10, lalu jam sebelas sampai jam 2 menghilang, muncul sebentar lalu pulang kantor. Emang ada ya orang seperti itu? Ada, kalo nggak percaya, coba tengok oknum ASN di sekitarmu. Banyak sekali aku melihat oknum oknum, apalagi yang bekerja di pemerintahan bagian bawah. Pernah mendengar susah membuat KTP? Katanya bapak ini lagi ke sinilah, kesitulah. Aduh, sibuk sekali. Kayaknya lebih sibuk dari presiden.

Kegiatan ini semakin lumrah di kalangan tertentu. Bagi kamu yang pernah diajak untuk menghilang seperti ini, aku sarankan tolak. Ya ucapkan dengan halus, meskipun biasanya kamu akan disepet sok suci. Tapi, setidaknya kamu menolak yang jelek. Ingat, kamu diajak ke neraka, apakah kamu mau? Nggak kan?

4. Pura pura sibuk

Kita pasti pernah mendengar atau melihat hal ini saat di TV atau bisa jadi di sekitar kita langsung. Ketika bos datang, kita pura pura mengerjakan sesuatu di depan laptop agar dianggap sibuk atau mengerjakan sesuatu, tapi ketika bos nggak memperhatikan, ada yang main Wa, facebook, instagram, melihat youtube atau bermain game.

Alasannya mungkin bermacam macam. Ada yang nggak ingin mendapatkan beban kerja yang bertambah, nggak mau diikutkan suatu projek yang nggak ada untungnya, atau justru akan merepotkan pekerjaanmu yang lain.

Jika sibuk,ya mau bagaimana lagi. Kamu dibayar oleh perusahaan untuk bekerja. Jika ingin leha leha, jadilah pengusaha agar bekerjanya lebih longgar dan bisa mengatur waktu sesuka hati.

Jika kita nggak sibuk, apa salahnya meminta pekerjaan atau membantu teman yang lain. Bukan hanya baik untuk relasi kita kedepannya, tapi juga kita bisa belajar hal baru. Siapa tahu kita jadi orang yang multitasking.

Baca Juga: Uang kembalian di minimarket kurang?

5. Asal Jadi

Seorang perfectionist juga kurang baik, karena biasanya kurang menghargai hasil pekerjaan yang telah dibuat. Jika menyangkut diri sendiri, mungkin nggak masalah, karena sendirilah taruhannya. Tapi ketika kerjasama tim, akan susah jika mengharapkan sempurna disetiap bagiannya.

Tapi, bukan berarti kita seenaknya mengerjakan suatu pekerjaan (asal jadi). Mengerjakan secara asal juga sangat tidak baik karena mempengaruhi kualitas produk. Bagaimana rasanya jika kamu mendapatkan hasil pekerjaan orang lain yang asal jadi? Pasti jengkel, bukan? Karena produk yang kurang bagus akan membuat pelanggan lari, dan ujungnya bisa jadi bangkrut. Lalu siapa yang rugi? semuanya.

So. do the best!

6. Suka menunda pekerjaan

“Pekerjaan ini gampang, jadi nanti saja mengerjakannya setelah makan siang.”
Setelah makan siang.

“Ngantuk, nanti dulu ah, ketika makanannya sudah turun.”

“Kok jadi mengantuk, ya? Setelah tidur sebentar, nanti dikerjakan deh.”

Dan akhirnya pekerjaan tersebut benar benar tertunda. Jika pekerjaan tertunda, maka kerjaan lain juga bisa mengalami kesulitan. Jadi, ketika ada pekerjan, segera kerjaan sesuai waktunya. Jangan ditunda! Apakah kamu mau kesuksesanmu ditunda? Nggak kan?

7. Banyak alasan

Bebrapa kali aku menemukan karyawan yang banyak alasan untuk menutupi kesalahannya. Jengkel sekali ketika melihat dia mengumbar alasan ini itu, padahal jelas sekali dia yang salah.

Dia kurang sigap dalam menyelesaikan masalah yang ada di perusahaan, tapi dia menyalahkan bawahannya karena belum mengerjakan hal yang diminta. Setelah cek ricek, bawahannya bilang bahwa data telah diberikan, tinggal menunggu instruksi selanjutnya.

Lalu apa yang dilakukan orang tersebut? Dia marah marah pada bawahannya tersebut karena memalukan dia di depan bos. What? Hahaha semua orang telah mengetahuinya, tapi dia tetap bermain sandiwara dengan berbagai alasannya.
Apakah kamu juga sama seperti orang yang ada di cerita di atas? Please jangan! Jika salah, akui dan minta maaf. Lalu berusaha sekuat tenaga untuk memperbaiknya.

Ketika kamu banyak alasan, maka semakin kamu dinilai negatif oleh rekan kerja.

8. Merasa paling benar sendiri

Memang sih tidak semua orang suci dan benar, tapi setidaknya jangan sekalipun merasa bahwa kitalah yang paling tahu segalanya. Jika mempunyai pikiran seperti itu, maka kamu akan merasa sombong, paling benar sendiri.

Rekan kerja nggak akan suka dengan hasil kerjaan kita. Selalu cek ricek dengan rekan kerja tentang berbagai masalah pekerjaan.

Baca Juga: Download ebook belajar bahasa Jepang pdf

9. Mulut besar

Merasa paling tahu dan banyak bicara merupakan orang yang terlihat bodoh. Malah mungkin bodoh. Biasanya hasil kerjanya nol, karena hanya mulutnya saja yang diumbar. Jaga mulut! Ingat, banyak mendengar karena kita mempunyai dua telinga, lalu cukup berbicara seperlunya seperi mulut kita yang cuma satu.

10. Kurang inisiatif

Jika ingin sukses, kita harus inisitaif. Jika kita kurang inisitaif, maka kita bisa jadi akan stuck disatu hal. Inisiatif terkadang membutuhkan keberanian besar karena kita dipaksa untuk mengemukakan ide yang beda pada umumnya.

Contoh kurang inisiatif adalah ketika bos meminta untuk membeli mangga di suatu tempat dengan harga murah. Lalu karyawan A pergi ke tempat tersebut dan memdapatkan mangga yang dalam jumlah sedikit dan harga yang mahal. Dia pulang hanya dengan data tersebut.

Lain halnya dengan karyawan B yang penuh ide dan inisitaif. Dia bukan hanya ke tempat yang diperintahkan, tapi juga ke tempat lain yang sedikit lebih jauh, lalu menemukan mangga yang banyak dan harga yang murah. Lalu masalah muncul. Meskipun murah, para petani minta mangganya dibeli dengan lebih banyak dengan yang kondisi mangga yang masih muda juga. Dia juga mengemukana idenya dengan tabel kerugian dan keuntungan yang didapat.

Perbandingan karyawan A dan B sangat jelas bedanya. Karyawan yang akan disukai oleh bos adalah karyawan B karena dia penuh inisiatif dan pastinya aset bagus yang dimiliki oleh perusahaan.

11. Hobby membully rekan kerja

Jangan sekalipun kamu merendahkan atau membully rekan kerja. Mungkin lingkunganmu lumrah melakukan hal tersebut, tapi bayangkan jika yang ada di posisi orang yang di bully tersebut? Apakah kamu senang? Pasti tidak.
Sebelum melakukan tindakan bullying ke orang lain, pikir 2 kali.

12. Hobi bergosip

Siapa yang tidak suka gosip? Mungkin kesannya adalah ibu ibu yang suka menonton acara gosip dan menghabiskan waktu untuk ngomongin orang lain. Jangan salah, bapak bapak juga sama. Hanya mungkin caranya sedikit beda.
Bapak bapak mungkin bergosip tentang pekerjaannya yang tidak dihargai oleh perusahaan. Bekerja sekian tahun, tapi gaji masih pas pasan. Akhirnya mengutarakan kebenciannya pada sang bos. Hal ini kurang bagus karena akan membuat lingkungan kerja jadi kurang bersemangat.

Baca Juga: Review buku Rezeki Level 9 (1)

13. Mengajak rekan kerja lain untuk malas

Masih ingat cerita di atas yang hasil kerjanya kurang dihargai perusahaan? Dia bergosip dan akhirnya menemukan teman teman yang sepemikiran.
Mereka berecana untuk demo agar dipenuhi semua keinginannya. Ada baik dan buruknya dalam setiap tindakan. Siapa tahu perusahaan kurang menghargaimu karena hasil kerja yang ditunjukkan oleh dia kurang bagus. Tapi, dengan melakukan demo, maka akan membuat perusahaan bangkrut. Siapa yang akan rugi? Semuanya. Perusahaan bangkrut dan kamu tidak bisa bekerja.

“Ah, nggak apa apa, nanti bisa bekerja ditempat lain.”

Bagaimana jika bekerja di tempat lain membutuhkan waktu lebih lama? Apakah dapurmu tetap mengepul?

14. Tidak pernah bersyukur

Orang yang akan menerima lebih adalah orang yang banyak bersyukur. Jika kamu adalah orang yang kurang bersyukur, maka kamu akan melihat hal apapun di dunia ini dengan rasa kurang, tidak bersyukur.

Gaji cuma 5 juta mengeluh, padahal kamu bisa bersyukur karena kamu masih bisa gajian, disaat orang lain mendapat gaji lebih kecil, bahkan tidak bekerja.
Ingat, jika ingin menjadi orang yang bersyukur dan sukses, jauhilah perilaku pemalas di atas. Insya allah jika kita ada usaha untuk memperbaiki diri, maka bisa menjadi seorang yang sukses. Siapa tahu kamu belum banyak shodakoh, sehingga rejeki masih kurang lebar dari krannya.

Lalu, cara menjadi sukses biasanya harus menjadi ahli dibidangnya, atau expert. Ada yang bilang, seseorang yang expert adalah seseorang yang telah bekerja selama 10.000 jam.

Apakah ada langkah langkah menjadi seorang expert? Ada, berikut adalah langkahnya:

1. Pilih karir yang kamu cintai

Pernah mendengar, orang tua memilihkan karir untuk anaknya? Jika suka, maka pilihlah, tapi jika kurang suka, kerjakan terlebih dahulu permintaan orang tuamu sambil kamu mengupayakan keinginanmu yang lain. Kenapa? Jika kamu gagal, maka kamu nggak akan menyalahkan orang lain.

Ketika kamu meimlih sendiri, maka kamu harus menerima dan bertanggungjawab terhadap konsekuensinya.

2. Asahlah kemampuanmu

Selalu asah kemampuanmu dengan kembali belajar, ikut pelatihan atau training. Sering seringlah digunakan agar semakin cemerlang bidang yang kamu geluti.

3. Rajinlah membaca buku

Tahukah kamu, bahwa orang orang hebat dunia selalu menyisihkan waktunya untuk membaca setiap harinya? Iya, bukan banyak menonton TV atau youtube ya, tapi membaca, kegiatan ini ternyata berdampak besar bagi mereka. Banyak sekali buku buku bagus yang bisa dipelajari oleh pemimpin dunia tersebut sehingga kini sukses.

4. Belajar dari Ahli

Jika kamu mempunyai kesempatan, pilihlah seorang yang bisa menjadi panutanmu dalam berkarir. Orang tersebut akan selalu menginspirasimu untuk selalu melakukan hal dengan lebih baik.

Misal kamu ingin menjadi seorang dai kondang, kamu bisa belajar dengan Aa Gym atau UAS secara langsung menghadiri tausiahnya atau melalui youtube. Jika kamu ingin menjadi seorang penulis handal, kamu bisa membaca biografi penulis handal seperti JK Rowling, dll.

5. Jangan pernah menyerah

Jangan menyerah, jangan menyerah. Ingat, nggak perlu dinyanyikan seperti Dmassive ya. Ketika melakukan pekerjaan apapun, pasti ada masalah yang akan didapatkan. Jangan menyerah dan selalu berusaha.

Ingat, nabi nabi terdahulu saja berdakwah puluhan, bahkan ratusan tahun agar mereka percaya pada Allah. Tapi apakah mereka sukses dan banyak mendapatkan pengikut? Nggak juga, tapi tetap harus berusaha sebaik mungkin.

So, don’t give up easily.

Baca Juga: Review buku Obat Malas Dosis Tinggi (1)