Review film ‘The Proposal’ sebelum Ryan reynold menjadi Deadpool

Fujiharu.com – Jauh sebelum Ryan Reynold menjadi antihero Deadpool, dia adalah seorang superhero bagi Sandra Bullock di film The Proposal. Film yang dirilis pada tahun 2009 tersebut menjadi hits dengan perolehan penghasilan USD 317 juta dari budget kurang dari USD 40 juta.


Film lawas yang kini tayang streming di Netflix bisa kamu nikmati dengan genre comedy romantic.

Film The Proposal sangat berkesan buat aku, karena isi filmnya mirip dengan peribahasa jawa tentang cinta datang karena terbiasa. “Witing tresno jalaran soko kulino” yang berarti cinta tumbuh karena terbiasa.

Proses seperti itu sering orang dulu lakukan. Meskipun mereka awalnya tidak cinta, mereka menikah karena dijodohkan. Lama kelamaan, cinta tumbuh karena seringnya bersama.

Dari itu, awas bagi siapapun yang punya pasangan dan sering jalan dengan orang lain, siapa tahu bibit cinta mulai tumbuh karena proses tersebut. Ouch.

Baca Juga: Review ‘Almost Family’ ayah penyebar donor sperma ilegal

Cast Film the Proposal

Cast dari film The Proposal memang diisi dengan bintang bintang besar seperti Sandra Bullock, Ryan Reynold, Betty White, Craig T Nelson, dll. Mereka merupakan bintang besar yang beberapa diantaranya telah mendapatkan penghargan Academy Award.

Untuk Sandra Bullock sendiri, dia merupakan raising star saat itu. Kini acting Sandra Bullock semakin ciamik dan filmnya selalu sukses. Film terakhir dari Netflix yang paling aku suka adalah Bird Box yang menjadi satu film laris di kanal Netflix 2019 lalu.

Baca Juga: Review film seorang guru ‘The Ron Clark Story’

Plot the proposal

Lalu bagaimanakah sinopsis dari film the Proposal tersebut? Bagi yang penasaran, silahkan lihat trailer The Proposal di Youtube dan kamu pasti kan terkejut dengan ceritanya yang cukup menarik.

Bukan hanya trailer The Proposal yang menarik, tapi sepanjang menonton film, kamu akan suka karena isinya cukup romantis. Akan cocok jika ditonton bagi yang sedang berantem dengan gebetan atau sedang romantis romantisnya dengan pasangannya.

Margaret adalah perempuan Kanada yang tegas dan sukses dalam pekerjaan penerbitannya. Dia memimpin banyak karyawan yang membuatnya ditakuti dan disegani oleh bawahannya.

Baca Juga: Review Film Legally Blonde, pelajaran hidup penting

Pembawaannya yang tegas, cekatan dan detail membuat hampir semua orang takut karena hasil kerja yang ditunjukkan mereka dibawah standar sang pemimpin.

Asisten dari Margaret bernama Andrew yang selalu sigap dengan keperluan sang bos. Impian Andrew adalah bisa menerbitakan bukunya sendiri. Namun dengan cengkraman Margaret, sepertinya hal itu akan susah dilakukan.

Suatu ketika, Margaret melanggar hukum sehingga dirinya dipastikan akan dideportasi dari Amerika. Dia sangat kebingungan karena pekerjaan yang dia bangun saat ini dari hasil kerja keras yang tidak bisa dibayar dengan apapun. Misal dia harus pulang kembali ke Kanada, dia bingung mau bagaimana lagi karena hubungan kantor dengan dirinya harus diputus total, baru Margaret bisa kembali lagi ke US.

Tiba tiba dia ada ide bahwa jika seorang asing menikah dengan warga Amerika, maka secara otomatis akan menjadi warga Amerika juga mengikuti pasangannya.

Disaat kebingungan melanda, dia melihat asistennya yang bernama Andrew, seorang yang rajin dan tidak jelek pula. Dia mendapat ide akan menikahinya dan setelahnya bisa langsung bercerai agar dia bisa tetap bekerja di Amerika Serikat.

Niat ini dia sampaikan pada Andrew. Awalnya Andrew menolak., tapi dengan kesepakatan bahwa karya Andrew akan dipublikasikan, maka dia setuju karena setelah menikah nanti, mereka bisa bercerai kapanpun.

Namun untuk menikah tidak semudah itu. Margaret harus mempunyai bukti bahwa dia dan Andrew berkencan dan memang berniat menikah.

Akhirnya dengan berat hati Margaret harus ikut ke kampung halaman Andrew di Sitka. Sitka merupakan daerah yang cukup terpencil di Amerika Serikat.

Tidak disangka, ternyata Andrew merupakan anak seorang yang kaya raya, tapi karena dia ingin berusaha sendiri dengan tangannya, dia pergi dan mengadu nasib di kota besar di Amerika Serikat.

Baca Juga: Review film Netflix ‘The Perfect Date’

Saat tinggal bersama di kampung halaman Andrew itulah cinta yang sebelumnya tidak ada, kini bersemi. Rasa peduli dan tidak ingin menyakiti membuat mereka menumbuhkan cinta diantara keduanya.

Awalnya sangat susah karena ego mereka yang kuat, tapi cinta akhirnya menyatukan mereka.

Tapi, tidak semulus itu ya ferguso ceritanya. Silahkan tonton The Proposal yang menarik dan menghibur tersebut.