Review film ‘The Way Back’ menyentuh

Fujiharu.com – Film menyentuh yang baru saja aku tonton secara streaming adalah The Way Back, film tentang seorang pecandu alkohol yang diminta menjadi pelatih tim basket sekolah lokal. Sangat cocok bagi siapapun yang ingin bangkit dari keterpurukan.

The Way Back Netflix

Film The Way back awalnya ditayangkan di Maret 2020 lalu, tapi karena pandemic Corona, maka bioskop ditutup dan akhirnya film The Way Back ditayangkan secara streaming. Kamu bisa menontonnya secara streaming di Netflix. Jika susahpun, kamu tinggal setting regional agar Netflix film The Way Back bisa ditonton.

Baca Juga: Anime bucin Inuyasha

The Way Back Cast

Cast yang paling mudah dikenali adalah si Superman, alias Ben Affleck yang memerankan seorang pecandu alkohol yang akan menjadi trainer tim basket sekolah lokal. Cast lain yang cukup familiar adalah Michaela Suzanne Watkins.

The Way Back Trailer

Kamu bisa menikmati film The Way Back dengan lebih seru jika ditonton saat matahari telah tenggelam karena kamu bisa memikirkan banyak hal ketika selesai menonton film ini. Ada banyak pesan yang disampaikan dalam film The Way Back.

1. Menanggalkan harga diri demi passion: Jujur

Kamu akan melihat salah satu siswa didik Jack yang seolah mengemis agar dia bisa masuk kembali ke tim basket karena dia hanya suka basket. Dia beralasan bahwa dia diminta ibunya untuk diizinkan masuk basket daripada berkeliaran selepas sekolah. Ketika mendengar bahwa dia diminta ibunya, Jack langsung menolak dan memberi solusi bahwa sekolah akan memberikan tugas tambahan untuknya. Namun setelah penolakan tersebut, dia akhirnya jujur, meskipun malu dia mengatakan bahwa dia ingin kembali bergabung dengan tim basketnya.

2. Penderitaan hanya bisa disembuhkan oleh waktu

Jack merasakan kesedihan luar biasa semenjak anaknya meninggal karena penyakit yang ada di otaknya. Semenjak itu dia menyalahkan diri sendiri sehingga membuatnya jatuh dalam jurang alkohol dan membuat pernikahannya hancur.

Baca Juga: Review Habibie & Ainun 3: CGI kurang gereget!

3. Pasangan yang telah bercerai bisa damai demi anak

Pasangan manapun yang telah bercerai, biasanya saling menyerang, saling benci karena merasa dikhianati. Begitu pula film ini, tapi demi sang anak, terkadang mereka mau meminggirkan egonya.

4. Strategi diperlukan untuk maju

Jika ingin maju, maka harus punya strategi jitu untuk mencapainya. Begitu pula dalam tim basket yang dikelola oleh Jack. Dia harus membuat strategi yang pas agar anak didiknya bisa maksimal di lapangan.

5. Keburukan apapun bisa diatasi

Solusi yang ada memang belum tentu pasti seperti apa, jika kita terbuka untuk mengakui kekurangan, kesalahan, lalu berusaha untuk memperbaiki diri, maka akan selalu ada jalan.

Dan, banyak lagi hal hal baik yang didadapatkan saat menonton film The Way Back.

Acting ben Affleck keren

Acting yang ditunjukkan oleh mantan suami Jennifer Garner ini sangat apik. Bahkan bisa dibilang bagus sekali. Begitu natural dan dan tidak berlebihan. Aku suka sekali.

Sinopsis The way Back

Jack, seorang pecandu alkohol yang setiap hari selalu minum alkohol saat akan ke tempat kerja, ditempat kerja dan juga setelah pulang kerja. Bahkan, alkohol yang diminum bukan hanaya minuman kaleng yang ada di rumah, dia juga biasanya akan ke pub terdekat sampai mabuk pulang kerumah dan diantar oleh orang terdekat. Kegiatan ini terus berlangsung akibat kesedihan ditinggal anaknya yang meninggal.

Pernikahan yang dia bangunpun runtuh yang menyebabkan istrinya selingkuh karena merasa diabaikan oleh Jack.

Suatu ketika, almamater Jack memanggilnya untuk menangani tim basket sma lokal karena guru sebelumnya terkena serangan jantung.

Baca Juga: Akuma sensei, film Jepang tentang cara mendidik seorang guru

Awalnya dia menolak, tapi entah kenapa akhirnya dia terima pekerjaan tersebut, meskipun dia masih menjadi pecandu.

Jack yang dulunya merupakan atlit sma berbakatpun akhirnya terpacu adrenalinnya ketika melihat anak didiknya tidak bisa basket secara bagus. Dia memperbaiki semua hal agar timnya solid dan bagus.

Namun, tim bagus yang diciptakan tidak bisa membuatnya pribadinya berubah menjadi lebih baik. Tim basketnya menjadi kuda hitam karena hampir di setiap event kini selalu juara, sangat berbeda dengan sebelumnya yang selalu kalah.

Jack dilaporkan oleh asistennya bahwa dia menenggak alkohol saat bekerja di sekitar kampus. Hal ini sangat bertentengan dengan aturan sekolah, apalagi sekolah yang diajar Jack berbasis agama.

Jack dipaksa resign dan meninggalkan hal yang membuatnya bersemangat. Tapi, dengan kejadian tersebut, matanya terbuka dan dia berusaha untuk bangkit agar kembali menjadi seseorang yang lebih positif.

Endingnya kurang bahagia, tapi menurut aku, cukup bagus filmnya jika dilihat secara keseluruhan.