Semakin Tinggi Sekolahmu, Semakin Cerdas. Masa?

Semakin Tinggi Sekolahmu, Semakin Cerdas. Masa?

FUJIHARU – Apakah seseorang yang bersekolah tinggi menentukan bahwa dia akan lebih cerdas dari yang lainnya? Apakah kelakuan atau attitude juga akan berbanding lurus dengan sekolahnya yang tinggi? No, i dont think so. Aku merasakannya sendiri dan melihat langsung dari lapangan; apakah itu benar atau tidak? Jawabannya: sekolah tinggi tidak menentukan seseorang cerdas.

Semakin Tinggi Sekolahmu, Semakin Cerdas. Masa?

Aku sepakat bahwa seseorang yang bersekolah tinggi ke universitas, ke luarnegeri akan memberikan kesempatan lebih besar buatnya untuk lebih cerdas. Ingat, kesempatan lebih cerdas. Kenapa aku bilang kesempatan? Ada juga yang sekolah keluar negeri atau ke universitas ternama tapi tidak terlalu terlalu cerdas. Sekolah tinggi justru seharusnya membuka cara pandang baru yang justru harusnya lebih memahami sesama. Cukup banyak sih penjelasan yang bisa aku jadikan jawaban sementara. Apakah kalian juga sepakat?

Satu contoh adalah kata cerdas ini. Kalian tidak berpikiran bahwa cerdas itu hanya di bagian matematika saja kan? Banyak sekali kecerdasan yang ada pada manusia. Sangat picik sekali jika menilai seseorang dari sekolah tinggi lalu cerdas, dan dia pasti hebat dalam segala hal.

Kecerdasan manusia beragam, ada cerdas analitik, cerdas bahasa, cerdas hitungan, cerdas emosi, dll (benar tidak ya?) Semua kecerdasan ini sangat berbeda ditiap orang. Bisa jadi seseorang yang tidak kuliah tinggi mempunyai kecerdasan luarbiasa yang tidak bisa dibandingkan dengan yang kuliah. Mungkin dia mempunyai kecerdasan empati yang hebat sehingga disukai semua orang. Bahkan kecerdasan itu sangat diperlukan saat ini daripada sekedar cerdas matematis.

Banyak contohnya seorang yang tidak kuliah memimpin orang orang terbaik dari suatu perguruan tinggi yang mungkin mereka jago secara matematis. Aku tidak menyalahkan orang yang sekolah tinggi lalu tidak bisa mengambil kesempatan dengan baik. Tiap orang berkembang pada saatnya. Tidak menyalahkan juga seseorang yang tidak sekolah tinggi. Bisa jadi dia pintar, tapi kondisi tidak memungkinkan dia untuk sekolah tinggi, makanya hanya lulusan SMA, bahkan SMP.

Baca Juga:

Sebenarnya kenapa sih kamu ngomongin masalah sekolah tinggi dan kecerdasan ini? Simple, aku hanya ingin menyampaikan unek unek saja. Bayangkan, seseorang bilang seperti ini ke aku.

“Mereka semua itu bodoh karena cuma lulusan SMA. Tidak mungkin berpikiran maju, makanya gaji juga kecil. Kamu juga berpikiran sma kan?”

Aku yang mendengar itu seketika menolak, cuma masih dalam hati. Ketika dia bilang dua kali. Aku langsung menjawab.

“Aku tidak pernah sedikitpin berpikiran seperti itu.”

Memang benar aku menjawab itu, karena sedikitpun aku tidak pernah bilang atau berpikir orang yang tidak sekolah itu bodoh. Ketika berteman atau bersosialisasi dengan siapapun bukan karena dia lulusan apa atau sekolah tinggi apa. Aku tidak suka berteman dengan mereka misalnya karena mereka suka mabuk, which is i dont like. They smoke and stay awake all night long, i dont like, because im sleepy person. Simple. But i never though about judging people by their education. No no. no.”

Semakin Tinggi Sekolahmu, Semakin Cerdas. Masa?

Dari jawaban yang aku berikan, ternyata ada orang yang tidak suka. Kenapa ya? Apakah salah jika aku berpikir bahwa yang sekolah tinggi belum tentu pintar dan yang tidak sekolah tinggi belum tentu bodoh. Jika dia baik, maka aku akan jadi teman. Jika tidak baik, ya simple. Jangan temani. Jika kamu mau berteman, silahkan. Tapi ketika dia memusuhi hanya gara gara hal ini, aneh tidak sih?

Sedikit info, keluarga aku banyak yang tidak sekolah tinggi, dan bagiku mereka luarbiasa. Mereka baik! Ya, baik. Aku tidak perlu orang pintar yang culas. Kakek, nenek, paman, bibi sangat beragam tingkat pendidikannya. Ada yang tidak sekolah, sekedar SD, SMP bahkan SMA yang paling banyak. Aku tidak pernah menilai mereka dari tingkat pendidikannya. Jika keluarga mungkin tidak akan pernah menjelekkan, tapi dari orang sekitarpun, aku tidak pernah sedikitpun berpikir sedemikian rupa. Sekolah tinggi dan tidak sekolah tinggi sama, yang bedain hanya takwa. Aduh, berat ya. Tapi memang benar sih, ya setidaknya attitude yang membedakan.

Harusnya, seseorang yang sekolah tinggi dan berpendidikan harusnya lebih tahu cara dia menempatkan dirinya sendiri. Jika lawan biacaranya dikira kurang mampu, maka tolong disederhanakan. Meskipun akupun kadang menggunakan istilah sulit ketika ngobrol ke keponakan atau adik, ya ketika terucapun tidak bermaksud untuk sok pamer kosakata keren atau apa, mungkin karena tidak sengaja langsung terucap.

Lalu, balik lagi ke pendidikan rendah menandakan orang tersebut bodoh. Masih sepakat? Kayaknya tidak kan? Disekitarku banyak sekali orang yang pendidikannya rendah, tapi justru mencetak orang orang berpendidikan tinggi. Apakah mereka bodoh? Tidak. Menurutku kamu bodoh deh, meskipun sekolah tinggi dan malahan belajar keluar negeri. Kok menilai seseorang hanya dari pendidikan saja. My opinion.

Jadi, jika kamu berharap aku akan setuju dengan omonganmu yang mengatakan bahwa pendidikan tinggi menandakan cerdas dan pendidikan rendah menandakan bodoh, mohon maaf aku tidak sependapat. Sangat sedih dan mengecewakan jika kamu berpikiran picik seperti itu. But, thats life. I believe in good.

“Wakarimashita. Kiru”