Resensi buku ‘Meraih 1001 Kebahagiaan dengan Shalat’

Resensi buku ‘Meraih 1001 Kebahagiaan dengan Shalat’

FUJIHARU – Buku tentang agama yang berjudul ‘Meraih 1001 Kebahagiaan dengan Shalat’ karya Ustadz Yusuf Mansur membuatku tertarik membacanya, apalagi segala jika melihat kesusahan yang aku alami selama ini. Pasti ada yang salah dalam hidupku, aku ingin memperbaikinya. Entah masalah percintaan, keluarga, keuangan dan lainnya. Kata buku ini, shalatlah! Semua bisa beres dengan Shalat.

Resensi buku 'Meraih 1001 Kebahagiaan dengan Shalat'

Buku rohani dari Ustadz Yusuf Mansur selalu aku tunggu dan dengan senang hati membaca dan mempraktekkanya, apalagi terkait cerita sedekah yang luar biasa. Aku bahkan mengingat Ustadz Yusuf Mansur dengan label sedekahnya, seperti Ustadz Arifin Ilham dengan label dzikirnya.

Ustadz label Sedekah

Mohon maaf sebelumnya jika aku kurang sopan, tapi aku mengenal Ustadz Yusuf Mansur dari acara televisi. Dengan segala syiar agamanya, aku sangat kena sekali ucapan ucapan beliau tentang pentingnya sedekah, makanya aku bilang ustadz berlabel sedekah.

Segala hal baik yang terjadi salah satunya dengan sedekah yang aku lakukan selama ini. Memang nggak selalu rutin, terkadang aku melakukannya karena aku ingin menginginkan sesuatu kepada Allah, maka aku akan melakukan sedekah.

Rutin bersedekah

Untuk sedekah rutin dari gaji sendiri, aku biasanya akan mengeluarkan minimal 2,5% dari gaji yang aku dapat. Biasanya aku sumbang ke mesjid, aku titip ke kakak untuk diserahkan ke anak yatim atau piatu, atau membeli sesuatu dengan harga biasa, tapi sisanya disedekahkan juga buat mereka. Misal beli tisu yang harganya 5000, maka bayarnya 10000 kepada yang membutuhkan tersebut. Sisanya ya untuk sedekah itu.

Jika nggak ada duit bagaimana? Ya senyum aja! Kan senyum juga ibadah! Sedekahnya memberikan orang lain senyum terbaik kita.

Berhubung yang namanya takwa manusia naik turun, kayaknya aku juga sering down. Aku butuh vitamin agama agar selalu positif menghadapi hari dan menjalani hidup dengan lebih berarti.

Bukunya menginspirasi

Membaca buku ‘Meraih 1001 Kebahagiaan dengan Shalat’ benar benar memberi perubahan yang cukup bagus bagi aku. Kenapa? Karena isi dalam buku yang bagus dan diceritakan dengan gaya Ustadz Yusuf Mansur yang ngena ke pembacanya.

Bahasa yang digunakan dalam buku meraih kebahagiaan nggak kaku, sehingga aku lebih mudah mengerti, bahkan ada juga lho amalan amalan yang disarankan oleh Ustadz Yusuf Mansur agar hidup semakin berarti.

Beberapa contoh yang sarat akan kebaikan adalah cerita tentang seseorang yang menghadapi masalah hidup dengan keluarga; nggak ada pekerjaan; gaji yang selalu pas pasan, bahkan kurang; cerita supir yang nggak digaji, tapi ketika sudah berumur, harta yang banyak dia terima, dll.

Perubahan baik dimulai dari shalat

Perubahan dalam hidup mereka adalah dimulai ketika memperbaiki sholat dan bersedekah. Jika melakukan hal itu, maka kebaikan akan langsung diterima. Ingat dong 27 kali pahala jika kita sholat berjamaah? Itu rumusnya.

Bagi yang belum percaya bahwa jika memperbaiki sholat akan membuat hidup semakin aman, nyaman dan tentram, coba dulu deh, baru berkomentar.

Apakah aku mempraktekannya? Jelas dong, aku mempraktekan beberapa saran dari ustadz Yusuf mansur agar rejeki dan hal hal baik diterima.

Kamu minta ke Allah apa?

“Emang kamu mau apa?”

“Aku ingin segera menikah, mempunyai anak, pekerjaan yang disukai dan mapan, juga berguna bagi sesama”.

Untuk menikah, beberapa bulan yang lalu aku memimpikan seseorang yang bertubuh kecil sebagai istriku, meskipun dalam mimpi. Tapi, bagiku cukup aneh karena di mimpi tersebut aku ingat sekali bahwa aku dan dia menjadi pasangan suami istri dan kita jalan jalan bersama, tapi muka istriku masih belum jelas, hehehe. Semoga diperjelas agar kesempurnaan ibadah bisa diraih dengan menikah ini.

Baca Juga: Cara melihat setan dengan membaca doa

Cara agar hidup tentram di dunia dan akhirat

Apa saja yang disarankan oleh Yusuf Mansur kepada pembacanya? Sebenarnya ada semua di dalam alquran, tapi kita mungkin terlalu sibuk untuk mengkajinya. Bagi yang ingin kesimpulan yang ada di buku meraih kebahagiaan, berikut adalah saran yang harus dipraktekkan agar hidup semakin bagus.

1. Sholat berjamaah tepat waktu

Jika perlu, kamu yang memanggil para jamaah dengan menjadi seorang muadzin. Pahalamu dijamin berlipat ganda karena pahala orang yang sholat juga bisa kamu raih karena telah membantu memanggil mereka untuk sholat.

Sholat diawal waktu juga menandakan bahwa kita menomor satukan Allah. Allah pasti akan lebih menyayangi hambanya.

Bagi kamu yang masih bilang : Ntar dulu, masih ada meeting, ntar dulu masih kerja, dan lainnya. Bayangkan jika kamu panggil anakmu, terus mereka menjawab hal yang sama? Sakit hati bukan? Tapi hebatnya Allah, Dia nggak langsung marah. Masih baik. Maka, ayo perbaiki sholatmu.

Baca Juga: Cara meningkatkan daya ingat otak mengingat bahasa Jepang

2. lakukan sholat di mesjid atau mushalla

Jangan sholat di rumah, kalo di rumah, bagi perempuan atau istri saja. Bagi laki laki wajib ke musholla atau mesjid terdekat ya. Kamu laki laki sholeh atau sholehah?

3. Baca Alquran

Usahakan kamu membaca alquran setiap harinya agar hidupmu tenang dan dijauhkan dari hal buruk.

4. Sholat sunah

Yakin sholat wajibmu benar? Jika belum, tambal dengan sholat sunah agar semakin afdol. Bahkan, kamu bisa sholat dhuha dan tahajud agar semakin tokcer hidupmu.

Baca Juga:  Hikmah Ziarah Kubur

5. Sedekah

Lakukan sedekah agar rejekimu semakin banyak. Tapi, buat hidup sehari hari aja kekurangan, masa sih harus sedekah, nanti tambah nggak ada duit. Sedekah nggak akan membuatmu miskin, malah akan membuatmu kaya.

Lalu, dengan segala saran bagi dari Ustadz Yusuf Mansur agar bahagia, apakah aku mempraktekkannya? Iya, meskipun nggak banyak. Kini aku selalu mengupayakan sholat di mesjid, berjamaah dan dilakukan diawal waktu. Hasilnya? Tenang jadinya.

Sholat dhuha masih jarang dilakukan, tapi setidaknya seminggu bisa sholat dhuha satu atau 2 kali daripada sebelumnya yang nggak sholat sama sekali.

Sholat sunah juga bisa aku lakukan, minimal sholat qobliyah atau badiyah agar bisa terbang cepat ke surga (ibaratnya). Ingat, muslim pasti ke surga, tapi sebelum kesana kita harus dihisab atau dihitung pahalanya terlebih dahulu, semoga dengan sholat sunnah, pahala bertambah dan cepat ke surganya. Amin.

Baca alquran alhamdulillah bisa aku lakukan dengan sedikit lebih rutin, minimal satu lembar sehari. Hal ini aku lakukan bahkan sebelum membaca buku Ustadz Yusuf Mansur.

Baca Juga: Manfaat Sholat Dhuha, Review Lanjutan Part 2

Melaksanakan saran YM

Sedekah adalah senjata aku jika aku ingin rejeki lebih. Kayak akhir akhir ini, aku butuh sekali pekerjaan, tapi aku juga nggak mau kerja di perusahaan terlebih dahulu. Aku lebih suka mngajar bahasa Jepang.

Beberapa hari lalu aku mempunyai uang 200 ribu rupiah, untuk beli bensin sekitar 50 ribu dan 100 ribu aku sedekahkan di mesjid terdekat saat sholat dhuhur. Awalnya aku agak sedih, masa uang sedelah lebih besar, padahal tabungan di atm tinggal sedikit. Apakah aku bisa hidup beberapa bulan kedepan? Pertanyaan itu pasti ada, tapi aku yakinkan bahwa jika bersedekah maka rejeki akan bertambah.

Hasil perbaikan sholat dan sedekah

Beberapa hari kemudian, ada tawaran ngajar bahasa Jepang untuk 2 kelas, padahal saat itu jadwal ngajar telah selesai semua dan belum ada kepastian akan mendapatkan jadwal ngajar baru. Memang aku mendapatkan uang nggak langsung jatuh dari langit, tapi jadwalnya langsung disediakan Allah. Kenalan juga ketika dihubungi lebih mudah dan katanya akan memberikan jadwal ngajar jika ada. Memang belum pasti, namun dengan adanya ucapan tersebut, aku menjadi tenang bahwa masih ada kerjaan untuk menopang hidup.

Baca Juga: Pengalaman sekolah bahasa di Jepang

Kira kira keajaiban apa lagi ya yang akan membuatku semakin bahagia kedepannya?

Bagi yang tertarik dengan buku Meraih 1001 kebahagiaan dengan Shalat, bisa mendapatkannya di toko buku terdekat atau online shopping. Harga yang tertera di buku adalah Rp 42.500, Penerbit Zikrul Hakim.

Note: sama sekali aku nggak berusaha pamer atau sombong, tapi berusaha memberikan bukti langsung tentang aku sendiri apakah ada progres atau nggaknya. Mohon maaf jika kurang berkenan.

Update:

Ternyata jadwal les yang telah ditentukan dibatalkan. Waduh, duit di saku dalam kondisi kritis lagi. Bulan ada yang masuk di rekening juga. Bahkan beli baso semangkuk juga nggak cukup. Tapi, Allah luar biasa ya, DIA memberikan jalan pada saat yang ditentukan. Pas lagi kosong jadwal, ada seseorang yang mengajak aku ngajar ditempatnya. Terselamatkan. Hahahaha.