Berapa Gaji Kerja di Jepang?

Berapa Gaji Kerja di Jepang?

DOWNLOAD 20 KANJI N4 LAINNYA
DOWNLOAD KANJI N4 ADA DI ATAS YA

FUJIHARU – Berapakah besaran gaji kerja di Jepang? 10 juta? 20 juta? 30 juta? Udah masuk kisaran UMR Jepang, belum? Cukup nggak untuk biaya hidup di Jepang? Gaji pabrik di Jepang apakah besar?

Itulah satu dari beberapa pertanyaan yang sering aku dengar. Pertanyaan itu cukup menarik untuk dibahas, apalagi menyangkut duit. Siapa sih yang hari gini masih bilang duit nggak penting? Pentinglah, makanya kita ingin tahu berapa duit yang bisa kita dapatkan jika bekerja di Jepang. Istilahnya standar gaji di Jepangnya. Lalu jika ada lowongan kerja di Jepang, apakah pasti diatas 20 juta?

Berapakah Gaji Kerja di Jepang?
Tim baito kyabetsu

Gaji di Jepang 10-30 Juta

Jika kita kurang bersyukur dengan gaji yang kita dapatkan, maka sebesar apapun gajimu nggak akan cukup. Percaya deh, jika kita bersyukur, maka akan dilimpahkan rejeki dari hal yang nggak terduga duga.

Gaji magang di Jepang apakah besar? Apakah sama dengan gaji buruh pabrik di Jepang? Gaji TKI di Jepang bagaimana? Apakah cukup untuk biaya hidup di Jepang? Soalnya banyak yang bilang bahwa gaji kerja di Jepang sangat tinggi.

Gaji rata rata di Jepang sebesar 10 juta, 20 juta atau 30 juta bukanlah hal yang sulit didapatkan jika kita bekerja di Jepang. Tapi tergantung daerah Jepang nya dimana dan keahlian tentunya. Selain keterampilan kita yang bagus, jam kerja yang panjang juga bisa mendatangkan pundi pundi uang yang banyak. Tapi, apakah baik buat badanmu?

Aku pernah punya teman yang perbulan gaji dari baitonya sekitar 30 man (kita ibaratkan 1 yen 100 rupiah biar gampang). Tapi, melihat gaya hidupnya yang kurang istirahat dll, kayaknya aku mundur perlahan jika harus mengalami hal itu. Bagi kamu yang punya tekad baja, bisa kok.

Makanya Jepang juga menjadi salah satu negara tujuan TKI dengan gaji tertinggi.

Baca Juga: Download Minna no nihongo edisi kedua

Gaji sekitar 10-20 juta tentu saja bisa hidup di Jepang dengan layak. Meskipun aku bilang ya lebih dari cukup. Bagi yang tinggal dengan teman untuk share apaato/ apartment hal ini akan meringankan beban bulananmu.

Jika kamu harus sewa apaato sendiri, mungkin agak kitsui (agak susah) karena mahalnya biaya perbulan apartment (mungkin sekitar 5 man/ 5 juta) dan biaya listrik, gas, air, internet dll sekitar 700 ribu. Ditambah bayaran asuransi, pajak, dll.

Apakah gaji orang Jepang juga sama? Kalo menurut aku sih sama. Soalnya aku punya teman Jepang yang bekerja dan gajinya kurang lebih segitu. Balik lagi ke kemampuan kali ya.

Baca Juga: Baito Pertama sebagai Penerjemah di Jepang dan Bayarannya

Hal yang membuat gaji di Jepang besar atau kecil

Berikut ini adalah hal hal yang membedakan seberapa banyak gaji seseorang selama bekerja di Jepang:

1. Nominal

Jika nominal gajimu besar, maka pendapatan atau gaji perbulanmu pasti besar. Biasanya pekerjaan yang dilakukan pada malam hari atau lembur bisa membuat nominal gajimu membengkak.

2. Nilai

Nilai uang bagi setiap orang berbeda beda. Maksudnya adalah jika aku menganggap 5.000 yen sangat besar, bisa jadi bagi orang lain sedikit. Jadi terkadang gaya hidup menentukan nilai uang juga lho.

3. Jam Kerja

Semakin banyak kerja  di Jepang, identik dengan nominal gaji yang semakin besar pula. Tapi, aku menemukan sedikit fakta personal yang menarik. Aku ngobrol dengan rekan kerja yang seorang jepang, dia bilang nggak mau banyak kerja karena capek dan dia memilih pekerjaan baito daripada kerjaan tetap karena akan membuatnya stress.

Dia juga nggak butuh uang banyak, “Buat apa banyak uang? Yang penting bisa hidup biasa tanpa kekurangan.” Mungkin karena dari uang baito sudah mencukupi segalanya, makanya dia nggak mau ngoyo.

Lain cerita dengan bosku saat di Indonesia. Katanya muda mudi Jepang kurang bekerja keras karena mereka hanya fokus pada dirinya sendiri dan memegang prinsip “Yang penting bisa makan dan bisa tidur nyaman”.

Aku sebenarnya kaget juga mendengarnya. Mungkin maksudnya sama kali ya, nggak begitu ngoyo harus dapat gaji sekian atau sekian. Ada baik dan buruknya sih. Baiknya ya stress berkurang, tapi keuangannya ya hanya sekedar “cukup”.

Baca Juga: Fakta unik pelajar di Jepang

4. Keahlian

Jika keahlian kita semakin bagus dan dihargai, tentunya orang yang mempunyai keahlian khusus akan dibayar lebih besar gajinya daripada yang kerja kasar. Kebanyakan mereka pekerja keras lho. Pas pagi butapun masih ada yang baru pulang kerja. Entah habis bertemu clien atau sekedar melepas lelah setelah kerja seharian (?).

Baca Juga: Persyaratan pemagangan IM Japan bidang assistant caregiver

5. Pribadi masing masing

Yang ini sih subjektif sih, karena aku membandingkan dengan temanku yang kebutuhan dan posisi yang masih sama : lajang dan ya aku pikir sama deh dalam kesehariannya. Ternyata beda banget lho. Dia kekurangan dan masih kurang, padahal selama di Jepang kerjaannya cukup banyak. Intinya, kalo kita hemat, maka duit akan tersimpan lebih baik.

Baca Juga: Jenis Part time/ Baito di Jepang

6. Persen/ Buai

Yang dimaksud persen ini adalah dalam bekerja bukan dihitung perjamnya, tapi berapa banyak yang telah kita buat dalam satu jam pekerjaan tersebut.

Baito terakhir aku adalah membuat semacam siomay yang berupa daging yang dibungkus kubis. Semakin banyak aku buat, maka gaji yang aku dapat juga semakin besar. Bahkan lebih besar uang baitoku yang hanya beberapa jam daripada temen temen lainnya yang kerjanya lebih lama.

Berapakah Gaji Kerja di Jepang?
Sepulang baito

7. Lokasi/ tempat kerja

Tempat kerja seseorang bisa menentukan besarnya gaji. Salah satu contohnya adalah sama sama kerja di konbini, tapi gaji yang didapatkan bisa berbeda.

Terus, berapa gaji perjam di Jepang? Aku hanya melihat dari kerjaan baito selama ini dan sedikit membandingkan dengan teman yang aku kenal ya.

Selama aku di kerja di Jepang, beberapa kerjaan pernah aku lakonin; dari mulai kerja di Kuroneko Yamato, di hotel (membuat osechi), restoran sushi, menghitung barang di supermarket, dan kerjaan terakhir menggulung kubis.

Saat itu kerjaan yang aku lakukan lebih banyak di sektor kasar. Pernah sesekali menerjemahkan, tapi nggak sering. Kerjaan yang tetap lebih aku butuhkan daripada kerjaan yang hanya muncul sesekali, soalnya terkait banyaknya gaji untuk menopang hidup di Jepang.

Baca Juga: Berapa biaya hidup di Jepang?

Gaji yang pernah aku dapat perjam di Jepang berbeda tergantung hari dan jam nya. Senin dan jumat jam biasa 09.00 – 17.00 biasanya sekitar 850-950 yen. Jika jamnya lebih malam, maka akan sedikit tambahan, mungkin bertambah sekitar 30 atau 40 yen.

Nah, jika hari sabtu minggu lebih besar. Per jam nya sekitar 920 – 1000 an. Ketika aku kerja di restoran sushi, aku mendapatkan duit lebih jika kerja melebihi jam sepuluh malam. Paling seneng kalo kerja ampe malam, soalnya dapat banyak.

Gaji perbulan di Jepang tentu saja tergantung banyaknya jam kerja kita dan gaji perjamnya. Bagi kenshuusei atau bisa dibilang training (TKI) yang bilang sebulan bisa sampai sekitar 20-30 juta, masuk akal juga sih. Cuma coba tanyakan kerja mereka dari jam berapa sampai berapa selama di Jepang?

Aku mikir pasti lebih dari 8 jam, lalu sisanya lembur terus. Karena kalo gaji biasa disektor yang kasar gitu ya sekitar 20 juta an. Bagi siswa yang sekalian kerja, rata rata tentu saja sekitar 10-20 juta perbulan. Ingat, itu belum bayar ini itu. Emang mereka enak, tapi ada beberapa bayaran yang bisa menguras duit tersebut; pajak gaji, pajak tinggal, pajak kota, asuransi dll. Oh iya, bagi siswa juga disarankan untuk baito 28 jam seminggu.

Baca Juga: Berapa Gaji Interpreter Bahasa Jepang?

Berapakah Gaji Kerja di Jepang?
Tim Sushi

Lalu kira kira berapa gaji TKI di Jepang?

Kata teman, satu bulan tanpa lembur dan bebas dari biaya makan, pajak, dll, mereka bisa mengantongi uang bersih sebesar 10 juta rupiah. Itu bisa mereka gunakan untuk jalan jalan atau ditabung. Kerja gaji buruh pabrik di Jepang bisa lebih besar lagi jika orang tersebut mengambil waktu lembur. Jika mengambil lembur, maka pundi uang akan semakin mengalir ke kantongmu.

Jumlah gaji sekitar 20 atau 30 juta bukan masalah untuk didapatkan. Tapi tetap aja, kalo kamu mau beli instan Indomie, harganya serasa mahal. Kenapa? Soalnya mie sejenis harganya sekitar 30 yen – 60 yen, sedangkan Indomie satu nya sekitar 100 – 130 yen. Hahaha

Pekerjaan di Jepang untuk orang Indonesia seperti apa ya? Banyak. Kamu bisa cari sesuka kamu, asal cocok dikedua belah pihak. Dikonbini, sebagai staff, penerjemah, artis, seniman, pekerja bangunan, dll.

Kerjaan yang paling aku suka selama di Jepang adalah di restoran sushi, karena aku belajar dari nol sekali sampai merasa “bisa”. Dari down banget sampai aku merasa bangga ketika keluar dari tempat tersebut. Dimarahi tiap hari tapi aku harus stay positif dan akhirnya bisa dan dipuji.

Malahan alhamdulillah ngajarin orang lain juga. Pokoknya penuh lika liku ketika di restoran sushi. Gajinya cukup gede, meskipun aku cuma kerja seminggu 4 hari. Dan sisanya bisa digunakan untuk jalan jalan dan waktu belajar.

Terus, kalo ngomongin gaji, aku lebih suka di kyabetsu. Hahah alias menggulung kubis. Soalnya bekerja di pabrik kubis digaji bukan dengan perjam, tapi dari kecepatan aku. Semakin aku cepat dalam bekerja, maka semakin aku banyak mendapatkan duit. Yuhui…Sejam bahkan bisa jadi antara 1000 – 1500 yen. Satu bulan kerja di pabrik Kubis biasanya mendapat gaji sekitar 13-15 juta dengan jam kerja 13.30 – 17:30.

Baca Juga: Pengalaman sekolah bahasa di Jepang

Kerjaan di kubis nggak ribet, cuma ngeselin aja bos nya. Dipikiran kita semua, dia itu semacam kerikil. Cuma karena banyak teman, jadi kita ngerasa senasib dan kita saling menguatkan, jadinya kita semua pada survive. Sebulannya tentu saja paling gede dibandingkan dengan kerjaan lain dan lamanya kerja lain.

Aku kerja sehari sekitar 6 sampai 7 jam aja bisa sama dengan gaji teman aku yang kerja di 2 tempat dan 2 kali jam kerja. Yuhui…Malahan, aku punya temen yang gajinya lebih gede lagi. Bunda Halida, Coyri dan Andre adalah beberapa teman yang gajinya luar biasa banyak, padahal kita kerja dari jam yang sama. Thumb up!