Buka Puasa Pertama di Jepang, Bersama Anak UPI!

Buka Puasa Pertama di Jepang, Bersama Anak UPI!

FUJIHARU – Buka bareng bersama alumni bahasa Jepang UPI Bandung di Maebashi Jepang emang dinantikan. Hehe soalnya meskipun kita nggak begitu kenal masing masing, dengan adanya “darah” UPI Bandung,  membuat kita serasa kenal lama. Heheh begitulah yang aku rasakan. Ini adalah sedikit cerita tentang buka puasa pertama di Jepang bersama anak bahasa Jepang, UPI Bandung.

BARENG ANAK UPI BAHASA JEPANG DI MAEBASHI JEPANG
Dari Kiri: Aku, Husna, Sandhi, Maria, Adiknya Nocky, Nocky

Tahu sendiri dong bagaimana kita menanti adzan magrib bersama keluarga menungu buka puasa? Sangat bahagia. Disamping kita bisa mempererat tali silaturahmi, juga dapat pahala kan?

Selama berada di Jepang, sebenarnya lamanya puasa nggak begitu aku pikirkan. Malahan nggak terasa, soalnya kerja dan sekolah cukup menyita waktu. Lamanya puasa yang aku lakukan dalam sehari sekitar 16 jam, bahkan jika masuk musim panas, bisa cukup lama. Yang enak mungkin pas musim dingin ya, soalnya waktu puasa lebih pendek.

Baca Juga:

Puasa ini juga jadi semacam event aku dan temen dari Shizuoka untuk berkumpul. Kebetulan ada beberapa anak UPI yang tinggal di Maebashi cukup banyak, jadi sekalian ngumpul. Tempat ngumpul buka puasa saat itu di Lirica, Maebashi. Untuk makanan sendiri aku memilih makanan yang bebas daging dan juga yang halal pastinya. Ya, seringnya sih menu vegetarian. Hahaha soalnya tahu sendiri orang Jepang menunya banyak yang terdiri dari makanan yang nggak halal.

Temen temen yang berkumpul berasal dari beberapa angkatan. Yang dari angkatan aku tentunya bareng Maria, lalu adik kelas lainnya. Btw, ada anak Gundai juga lho yang ikutan.

Meskipun sebentar, tapi kau seneng banget bisa berkumpul saat buka puasa ini. Kita bisa bersenda gurau, cerita cerita tentang pengalaman masing masing.Aku yang tipe pemalupun berusaha untuk menghilangkan rasa itu, soalnya kapan lagi bisa kumpul dengan mereka di negeri seberang.

Terimakasih ya Allah, meskipun aku nggak bisa buka bareng bersama keluarga, masih ada pengganti sahabat alumni yang bisa menemani kita.