Cara menjadi orang yang efektif menurut buku 7 Habits

Cara menjadi orang yang efektif menurut buku 7 Habits

FUJIHARU – Ketika datang ke toko buku Gramedia, aku tertarik dengan judul buku tentang 7 Habits. Katanya, dengan 7 habit atau kebiasaan tersebut, maka hidup akan lebih efektif dan pastinya sukses. Seperti apa ya buku 7 kebiasaan manusia yang sangat efektif tersebut? Awalnya aku cari di internet, siapa tahu ada file berupa pdf, atau ppt dari presentasi seseorang, tapi karena belum dapat, aku cari intisarinya di Youtube.

Bagi kamu yang telah mempunyai dana lebih, silahkan beli bukunya. Ketika aku baca buku 7 habits sekilas di Gramedia, isinya bagus sekali. Cuma karena sedang bokek, aku mencari versi gratis di youtube.

Judul buku dari 7 kebiasaan manusia yang efektif adalah 7 habits of highly effective people. Isinya tentu saja berisi berbagai macam habit training atau principle yang bisa dilakukan oleh kita semua agar kebiasaaan sehari hari yang kita lakukan efektif. Buku 7 habits merupakan karya buku dari Stephen Covey.

Aku selalu mengingatkan diri ini bahwa ketika kita baca buku tentang psikologi atau perkembangan diri, maka aku yakin bahwa ada perubahan positif yang akan aku terima dari kegiatan yang aku lakukan. Mungkin tidak semua, tapi setidaknya kita telah belajar dan berusaha untuk memperbaiki diri sendiri agar lebih baik. Ingat, membentuk karakter itu tidak semudah membalikkan tangan.

Baca Juga: Review film Bumi Manusia, bukan sekedar kisah cinta picisan

Sekilas aku mengobservasi buku 7 habits, isinya hampir sama lho dengan Islam. Mungkin karena kebiasaan efektif menurut Islam bersifat lebih religius dibandingkan dengan Stephen Covey yang bisa dimanfaatkan oleh semua orang. Bukan mengerdilkan Islam, tapi ada banyak diluar sana yang belum tahu Islam seperti apa, jadi belum mengerti bagaimana menjadi seorang yang efektif menurut Islam. Bahkan, aku juga belum tahu banyak.

Tapi, beberapa kebiasaan efektif yang sangat Islami salah satunya adalah memperbaiki diri. Dalam Islam ada muhasabah, bukan? Ketika melakukan sesuatu, kita lalu memikirkannya. Stehen Covey juga kurang lebih membahas hal itu di buku 7 habits nya.

Lalu, apa saja sih kebiasaan manusia yang sangat efektif menurut buku 7 Habits karya Stephen Covey?

1.  Be proactive

Jadilah seseorang yang proaktif terhadap apapun. Misal saat ini pandemi korona berlangsung dan hampir semua bisnis pada gulung tikar. Kita harus fokus bukan menyalahkan korona yang telah menyerang sendi sendi ekonomi masyarakat, tapi bagaimana cara kita berusaha menyelesaikan masalah tersebut.

Proactive artinya kita harus positif dan selalu mencari solusi disetiap keadaan, bukan malah menyalahkan keadaan.

Salah satu contoh lain adalah ketika kita diberi tugas yang kita sama sekali belum mengerti, maka kita harus mencari tugas tersebut dan mempelajarinya. Ini yang dinamakan proactive.

Baca Juga: Sinopsis film Cinta laki laki biasa

2. Begin with the end in mind

Begin with the end in mind bisa diartikan memulai dari pikiran diakhir. Jika kita telah menentukan tujuan akhir kita akan kemana, maka kegiatan yang akan kita lakukan lebih fokus. Contoh, apakah kita akan menjadi orang yang sukses, biasa atau bahkan gagal? Penentuan tujuan akhir akan membuat kita lebih produktif dalam bekerja atau melakukan segala hal. Jika kita mau gagal, maka kita cukup menjadi generasi rebahan sepanjang hari. Tapi, tidak mau dong. Kita harus menjadi seorang pribadi yang sukses.

3. Put first thing first

Pernah mendengar ada seseorang yang menginginkan menjadi keluarga yang bahagia, tapi dia sibuk kerja? Alasannya pekerjaan yang dia lakukan agar keluarganya bisa bahagia. Padahal, pekerjaan yang membuatnya sibuk tersebut belum tentu membahagiakan keluarganya.

Jika ingin keluarganya bahagia, dia juga harus meluangkan waktu bersama anggota keluarga tersayang setiap harinya. Jika ini dilakukan, maka dia telah berusaha menjadi keluarga bahagia. Meskipun hanya 15 menit bercengkrama, ini sangat berarti.

Aku mau menggaris bawahi bahwa tujuan bekerja juga bagus, tapi jika sampai membuatmu lupa waktu dengan keluarga, lalu tujuan bekerjamu buat siapa?

4. Think win win

Jika kita selalu berfikir win win solution, maka dijamin, kerjaan dan juga hidupmu akan lebih nyaman.

Jika kita tidak mendapatkan win win solution, maka yang didapatkan adalah win lose solution. Ada pihak lain yang akan kalah, merugi. Hal ini pastinya akan membuatmu menjadi seorang yang kurang disukai.

Ingat ya, win win solution adalah tujuan utama dari segala kegiatan. Tapi, bukan untuk kejahatan lho.

5. Seek first to understand and then to be understood

Selalu berfikir untuk mengerti orang lain terlebih dahulu dibandingkan minta untuk dimengerti.

Untuk poin lima, aku ternyata salah selama ini. Aku ingin orang lain mengerti aku, mengerti apa yang aku rasakan, makanya berujung drama atau kurang bagus endingnya.

Harusnya aku lebih mengerti orang lain terlebih dahulu, maka orang lain juga akan berusaha untuk mengerti kita.

Contoh yang aku hadapi adalah ketika aku menjadi interpreter bahasa Jepang dahulu. Aku ingin si Japanese mengerti kondisi orang Indonesia yang saat itu bekerja dengannya. Banyak kesalahan yang dilakukan oleh orang Indonesia saat itu. Aku tidak ingin si Japanese hanya menyalahkan orang Indonesia, tanpa tahu sebenarnya apa yang telah terjadi.

Seharusnya aku lebih memahami dia terlebih dahulu, insya allah dia juga akan mengerti kondisi kita. Ok, lesson learned.

Baca Juga: Review buku Obat Malas Dosis Tinggi (7)

6. Sinergize

Bisa diartikan harus bekerja sama. Seseorang yang akan memanjat pinang akan bernilai nol jika dia tidak bersinergi, tidak bekerjasama untuk mengambil hadiahnya. Bayangkan jika dia hanya seorang diri naik panjat pinang, pasti akan susah dan butuh waktu lama.

Jika dilakukan bersamaan, maka akan tercipta sinergi dan pastinya akan menjadi kemenangan bersama.

Baca Juga: Review Sementara: Nikmatnya Bangun Pagi

7. Sharpen the saw

Tajamkan gergajinya. Bayangkan kita akan menggergaji pohon dengan gergaji tumpul. Kita menggerutu karena lama. Ketika diberitahu bahwa jika kita menajamkan gergaji terlebih dahulu, maka perkerjaan akan lebih gampang dan menyenangkan.

Banyak alasan yang kita buat: Tidak ada waktu, buang buang duit, dll. Padahal dengan menambah waktu menajamkan gergaji, maka pekerjaan akan lebih mudah dan kita juga mengambil manfaat banyak darinya.

Menajamkan gergaji sama seperti kita selalu tetap belajar, mengerjakan hobi, rekreasi, olahraga, dll. Kegiatan ini akan membuatmu menjadi seorang yang efektif disetiap bidang.

Bagaimana, sudah siap menjadi pribadi efektif menurut Stephen Covey? Memperbaiki diri sendiri menjadi lebih baik merupakan hak siapapun, maka pergunakan hak ini semaksimal mungkin. Gunakan waktu belajar yang ada daripada berleha leha.