Film Come Play Review

Fujiharu.com – Salah satu film horor yang tidak horor, film horor yang berakhir bahagia, film horor yang tidak banyak teka teki dan film horor yang bisa ditonton oleh seluruh anggota keluarga adalah film Come Play.

Dengan deksripsi film Come Play yang seperti itu, berarti tidak seru, dong? Eits, jangan salah, justru menurutku filmnya cukup bagus karena bisa ditonton seluruh keluarga, bahkan endingnya bahagia.

Kita sering melihat film horor tentang sesuatu hal yang endingnya kehilangan orang tersayang, bahkan biasanya diujung cerita menghasilkan tandatanya besar yang menakutkan. Itu juga film horor bagus, tapi ini alternatif film yang bisa dijadikan rujukan sebagai film horor ramah keluarga.

Pssttt. Diujung cerita, aku justru merasa sedih, tapi disisi lain bahagia melihat keluarga yang diteror tersebut.

Baca Juga: The Devil All The Time Film Tom Holland yang Kurang Menarik

Sebelum lanjut baca, lihat dulu pertanyaan seputar film Come Play:

1. Apakah ayah di film Come Play tewas saat kecelakaan?

Tidak, sang ayah masih hidup dan berakhir di rumahsakit dengan tingkat kecelakaan yang cukup parah.

2. Apakah film Come Play berdasarkan cerita sungguhan?

Bukan, ini hanya cerita fiksi, meskipun beberapa isi cerita tentang hal nyata, seperti autis, dijauhi teman, dll.

3. Seberapa menakutkan film Come Play?

Jika menurut sudut pandang seorang dewasa, filmnya tidak begitu menakutkan kok. Tapi jika untuk anak anak, bisa jadi menakutkan. Dan hasil menonton film Come Play bisa jadi bagus, karena anak anak tidak sering main gadget.

4. Apakah film Come Play tayang di Netflix?

Ya, silahkan cari filmnya di Netflix ya. Siapa tahu telah muncul. Film Come Play dirilis saat Covid19, jadi tidak serentak di bioskop dunia ya.

Ok, sudah baca beberapa pertanyaan, jadi ada sedikit spoiler tentang film Come Play kan?

Rating film Come Play

IMDB mengganjar film Come Play dengan angka 5,7 dan Rotten Tomatoes memberikan nilai 66% untuk audience score.

Cast film Come Play

Film Come Play berisi cast yang mukanya cukup jarang aku lihat. Muka yang telah aku kenal tapi belum tahu namanya seperti sang ayah yang mempunyai nama asli John Gallagher, Gillian Jacobs, dan Azhy Robertson sebagai seorang anak autis.

Film Come Play Review

Oliver, seorang anak SD dengan kebutuhan khusus: autis yang tidak bisa berbicara, padahal diumurnya yang sekitar 6-7 tahun, dia harusnya telah berbicara.

Jika akan berbicara, dia harus menggunakan gadget seperti handphone yang mengeluarkan suara layaknya suara manusia.

Baca Juga: Film Disney Terbaru: Soul, membingungkan bagi anak anak

Oliver yang tidak bisa bicara karena autis sungguh menyedihkan nasibnya. Meskipun dia disayang oleh ayah dan ibunya, kedua orang tua berpisah, sehingga ayah dan ibunya tinggal terpisah.

Suatu ketika, ketika Oliver sedang bermain dengan gadgetnya, dia membaca sebuah gambar yang berisi tulisan tentang Larry, makhluk yang tinggi menjulang dan mempunyai tangan dan kaki yang sangat panjang. Matanya mirip seperti serangga dan badan seperti manusia, hanya saja aneh.

Larry menginginkan seorang anak yang merasa sendirian, kesepian dan sedih. Larry berniat ingin menjaganya agar Oliver tidak disakiti oleh siapapun.

Namun, ketika Larry telah memunculkan wujudnya pada ayah dan ibu Oliver, mereka berdua menolaknya karena anak semata wayangnya tidak mungkin diambil oleh makhluk yang belum tahu apakah baik atau buruk.

Baca Juga: Freaky, Film Horor Komedi tentang Pertukaran Badan dengan Pembunuh

Namun dari wujud Larry, ayah dan ibunya ketakutan karena Oliver akan diambil sepenuhnya dan tidak kembali.

Bagaimana upaya ayah dan ibu Oliver dalam menjaga anak semata wayangnya? Apakah Oliver akan dibawa Larry kedunia lain?

Meskipun banyak sekali ulasan yang mengatakan bahwa filmnya kurang bagus dan tidak sukses di bioskop, aku akan bilang sekali lagi. Film Come Play bagus dan merupakan film horor keluarga yang baik.

Alasan aku menyukai film Come Play adalah filmnya yang bisa ditonton oleh semua anggota keluarga, banyak nilai nilai baik yang diajarkan, seperti jangan terlalu banyak main hape, selalu berusaha menjadi baik kepada siapapun, dll.

Baca Juga: Tenet, Film Membingungkan Karya Sutradara The Dark Night Trilogy