JLPT N3 Menjadi Interpreter

JLPT N3 Menjadi Interpreter

FUJIHARU – Apakah kita bisa jadi seorang penerjemah atau interpreter meskipun hanya mempunyi JLPT N3? Jawabnya bisa, meskipun tidak semua informasi di Internet yang beredar membenarkannya. Kenapa? Terkadang, kemampuan seseorang bukan hanya dilihat dari N nya berapa. Aku akan sedikit share terkait aku yang mempunyai N3 dan bisa menjadi interpreter di perusahaan Jepang.

JLPT adalah tes bahasa Jepang yang diambil oleh pembelajar bahasa Jepang diseluruh dunia. Tujuan nya sih beda beda tergantung orangnya, tapi sebagian besar akan setuju kalo tes JLPT ini bertujuan untuk mengetes kemampuan dari pembelajar. Dari tes ini kita bisa mengetahui seberapa besar kemampuan kita dalam berbahasa Jepang. Dan, hasil dari tes JLPT ini tentu saja banyak digunakan oleh pembelajar dalam mengisi kualifikasi untuk sekolah, kerja atau kenaikan gaji. Wah menarik juga ya.JLPT bukti kita bisa bahasa Jepang

Baca Juga:

Level JLPT mu mempengaruhi gaji

JLPT seseorang memang mempengaruhi kenaikan gaji atau gaji seseorang lho. Tapi, pastinya jika orang yang mengajukan tersebut melampirkannya di perusahaan yang ada hubungannya dengan Jepang atau Bahasa Jepang. Level yang paling tinggi dari JLPT ini adalah N1 dan paling bawah adalah N5. Bagi siapapun yang mempunyai N1 dan N2, kesempatan untuk menjadi penerjemah akan semakin terbuka, karena seseorang yang mempunyai JLPT N1 dan N2 ibaratnya seseorang yang pintar dalam bahasa Jepang. Terus, bagi seseorang yang mempunyai N3 bagaimana? Bisa jadi penerjemah? Bisalah…contohnya aku. Dulu aku juga pernah menjadi seorang General Affair Staff di perusahaan manufacturing di Bekasi. Meskipun bukan sebagai penerjemah langsung, terkadang aku juga menerjemahkan beberapa data. Nggak banyak, karena perusahaan juga tahu kemampuan aku yang masih level N3.

Pede dengan JLPT N3

Nah, itu kan jadi GA staff, bukan seorang penerjemah. Memang benar, tapi aku yakin ada beberapa perusahaan yang mau dengan N3 mu itu kok. Bahkan, ada beberapa teman yang lulus N2, tapi dari segi bicara dia masih pasif. Kenapa? soalnya test JLPT masih lebih menekankan pada test tertulis, padahal ketika dalam dunia kerja, yang sering digunakan adalah bicara. Bukan berarti nulis juga nggak ya. Setiap perusahaan beda rules ya. So, selalu yakin deh meskipun kamu cuma bawa N3, pasti ada jalan untuk menjadi penerjemah. Sekalian kamu juga asah bahasa Jepangmu lagi, biar makin yahud kemampuannya.#pengingatdiri

Agar semakin bagus kemampuanmu, selalu belajar lagi ya.