Pelayanan Lion Parcel aneh

Pelayanan Lion Parcel aneh

FUJIHARU – Ada pengalaman menarik tentang ekpedisi pengiriman barang berwarna merah ini. Ketika aku transaksi belanja online di Tokopedia, aku memilih dan mencoba pelayanan Lion Parcel karena harganya cukup murah dibandingkan ekspedisi lain. Tapi hasilnya malah bikin ngeri. Apakah itu?

Pelayanan Lion Parcel aneh

Semakin mudahnya kita belanja online, maka semakin banyak juga aku membeli barang secara online. Dari mulai kebutuhan rumah biasa sampai handphone dan laptop pernah aku lakukan.

Selama bertransaksi, aku belum pernah mengalami hal aneh terhadap pengiriman barang. Malah biasanya operator ekpedisi pengiriman barang biasanya menelpon melalui WA ketika mancari alamat. Tapi, ketika aku mencoba ekspedisi baru, sungguh diluar dugaan hasilnya

Baca Juga: Cara mengirim barang dari Jepang ke Indonesia murah dengan Nice Cargo

Awal mula peristiwa dengan Lion Parcel

Ketika aku melakukan transaksi online di Tokopedia, aku memilih Lion Parcel sebagai pengirim barang karena lebih murah. Disamping murah, aku juga ingin merasakan pengalaman bagaimana jika dikirim dengan Lion Parcel. Selama berbelanja di Lazada atau Tokopedia, aku sering menggunakan JNE, Wahana, Pos Indonesia atau J&T.

Jika dihitung hitung, mungkin ekspedisi yang sering aku gunakan adalah JNE karena posisinya terdekat dari rumah. Untuk tracking resi mudah dan hampir di semua kota ada. Pernah aku pesan atau belanja dari Bandung, Bekasi, Tangerang dengan JNE dan nggak ada masalah.

JNE juga ada tarif khususnya yang bisa kita atur sesuai kebutuhan. Ada YES, dll. Tapi aku kurang sreg dengan JNE terdekat aku. Huks.

Baca Juga: Kecewa dengan layanan JNE

Balik lagi dengan pelayanan Lion Parcel. Sepertinya ekpesidisi ini masih muda dibandingkan dengan ekspedisi lain. Soalnya baru muncul di option pengiriman. Yang paling banyak adalah JNE, Pos Indonesia dan Wahana. Atau ada lagi, Antar Cepat.

Pelayanan aneh yang aku maksud adalah ketika aku berbelanja di Tokopedia. Saat itu aku berada di rumah seharian karena sedang tidak bekerja. Tiba tiba ada laporan masuk dari Tokopedia bahwa pengiriman barang telah dilakukan dan diterima oleh aku sendiri. Aku bingung, dari tadi tidak ada seorangpun yang datang. Aku juga mengecek beberapa tetangga siapa tahu menerima paket atas nama aku. Biasanya ketika aku kerja, kakak yang akan menerima paket. Jika ada laporan, maka aku langsung mengubungi kakak apakah menerima paket atau tidak. Dan biasanya juga kakak akan bilang iya jika menerimanya.

Baca Juga: Cara mengirim barang dari Jepang ke Indonesia

Lapor ke Lion Parcel

Saat itu laporan barang telah diterima, tapi nggak ada seorangpun yang menerima. Kenapa ada laporan seperti ini? Aku langsung cek resi Lion Parcel dan melakukan keluhan kepada CS.

Aku infokan bahwa ada laporan dari Tokopedia mengatakan: barang telah diterima atas nama aku, tapi aku sama keali nggak menerimanya. Aku bilang laporan masuk pada jam sekian dan sekian. CS nya cukup ramah, dia minta aku untuk menunggu sebentar karena akan dicek terlebih dahulu di lapangan.

Aku harap harap cemas. Kenapa? Diinfoin untuk menunggu sebentar, tapi serasa lama banget.

Dan alhamdulillah ada jawaban dari CS bahwa barang masih di kurir Lion Parcel. Aku mikir keras. Kok ada laporan barang udah diterima, tapi barangnya masih dikurir. Kok SOP Lion Parcel berbeda dengan kurir lain ya?

Baca Juga: Cara mengirim paket dari Jepang ke Indonesia

Dibayangan aku, jika barang telah diterima konsumen, maka kurir akan buat laporan bahwa barang telah diterima konsumen. Tapi ini justru kebalikannya. Barang baru diterima kurir, terus buat laporan barang telah diterima konsumen?

Kejadian ini aku sampaikan di CS dan alhamdulilah mendapatkan tanggapan bagus.

Beberapa saat kemudian, ada kurir yang datang sambil membawa barangku dan minta foto barang telah diterima.

Pelayanan Lion Parcel aneh

“Mas, kamu lapor ke atasan ya (Manajemen)?”

“Iya, pak. Soalnya ada laporan barang diterima, padahal aku nggak menerima sama sekali. Makanya khawatir barangnya akan hilang.”

“Harusnya jangan dulu, nanti juga akan diberikan”

Aku melongo nggak percaya. Mau ketawa takut nyinggung. Mau marah juga nggak bisa, karena harga barang yang aku beli nggak seberapa, tapi ini terkait pelayanan bagus untuk kedepannya.

“Maaf, pak. Lain kali barangnya dikirim duluan biar tenang”.

Aku juga nggak enak pada si bapak tersebut, soalnya takut si bapak dimarahi oleh atasan dia di Lion Parcel, tapi mau bagaimana lagi?

Aku membayangkan kondisi aku ketika beli barang mahal dan kejadian seperti itu terjadi. Nggak mau sama sekali. Padahal aku pernah beli laptop, handphone dan barang elektronik lainnya secara online.

Malamnya, pihak Lion Parcel menghubungi nomorku. Awalnya dia telpon, tapi karena aku sedang mengajar, aku nggak sempat menjawab, cuma menanyakan siapa yang menelpon.

Dari wa tersebut bilang, bahwa dia dari Lion Lion Parcel menanyakan apakah barang diterima dengan selamat atau tidak. Aku bilang terimakasih karena pelayanan yang mereka berikan cukup sigap dan barang diterima dengan aman.

Baca Juga: Jasa Pengiriman JNE

Mereka meminta maaf, begitupun aku karena takut menyinggung mereka juga.

Mereka bilang, SOP yang sesuai adalah memberikan barang ke konsumen terlebih dahulu, baru membuat laporan barang telah diterima konsumen. Yang telah terjadi adalah salah karena kurir membuat laporan barang diterima konsumen, padahal masih di tangan kurir.

Semoga cerita pelayanan kurir Lion Parcel ini menjadi pembelajaran kita semua dala memilih jasa ekspedisi yang aman ketika berbelanja atau mengirim sesuatu.