Review film Korea Kim Ji Young Born 1982

Fujiharu.com – Film Korea berjudul Kim Ji Young Born 1982 yang diangkat dari judul novel yang sama, sungguh membuatku sedih karena kenapa masih ada orang yang harus menjadi korban kekerasan mental seperti Kim Ji Young. Aku pikir, laki laki dan perempuan sama derajatnya, hanya memang harus tahu porsi alaminya. Saling mengerti dan mendukung mungkin menjadi solusi akan hal tersebut.

Menonton film Ji Young bukan tontonan utama

Sungguh, aku nggak tahu bahwa akan ada film bagus seperti film korea Kim Ji Young Born 1982. Aku biasanya lebih fokus pada film Hollywood atau Indonesia. Padahal aku juga biasanya melihat jadwal atau sinopsis film dari aplikasi CGV yang terkenal dengan bioskop yang menampilkan film film Asia, seperti Korea Selatan dan Jepang.

Saat itu aku menonton Ji Young di CGV dengan aplikasi TIX. Karena menontonnya pada saat weekdays, maka harga yang aku bayar dengan DANA lebih hemat dibandingkan nonton saat weekend atau tanggal merah.

Untuk bioskop lain seperti 21 atau XXI, aku ragu apakah ditayangkan atau tidak filmnya.

Melihat judul filmnya, aku pikir film ini pasti adaptasi dari buku. Ternyata benar, film Kim Ji Young merupakan adaptasi dari buku yang berjudul sama karya Cho Nam Ju tahun 2016. Saat ini aku belum menemukan versi pdf dari buku tersebut. Jika mencarinya di toko Gramedia, Gunung Agung atau di online book sepertinya ada. Bukunya sangat terkenal, bahkan terjual lebih dari sejuta kopi di Korea Selatan.

Film Kim Ji Young luput dari perhatian karena memang fokus menonton film di November dan Desember adalah Frozen 2, Star Wars dan Jumanji yang diproyeksikan akan menjadi mega hits di seluruh dunia.

Baca Juga: 11 List Ost Frozen 2 dari Into the Unknown hingga Show Your Self

Buku Kontroversial

Kenapa bisa menjadi kontroversial? Karena isi bukunya yang lebih mengedepankan laki laki daripada perempuan. Jika seorang perempuan melahirkan bayi perempuan, maka dia akan meminta maaf pada keluarganya karena bukan melahirkan anak laki laki.

Laki laki masih dianggap sebagai simbol kuat dan kebanggaan bagi masyarakat Korea (Indonesia juga?). Maka pantas saja banyak yang tidak sepakat pada film tersebut. Tapi bagiku, ini adalah gambaran film dari sebuah masyarakat. Bisa pro bisa kontra. Tapi sejatinya, laki laki dan perempuan sama derajatnya, harus saling mengerti dan mendukung diantaranya.

Baca Juga: Frozen 2 Misteri kekuatan baru Elsa dan Ratu baru Arendelle

Teringat akan keluarga sendiri

Ketika ada keluarga yang sangat memanjakan laki laki, aku juga teringat di keluarga aku sendiri. ada beberapa hal yang memang tanpa sengaja membuat laki laki harus dihormati atau diutamakan, padahal menurutku sama. Misalnya adalah ketika makan, akan didahulukan terlebih dahulu, atau ketika akan mencuci piring, maka hanya perempuan saja yang boleh mencuci. Alasannya sih itu pekerjaan perempuan, bukan laki laki. Tapi, kan yang makan laki laki dan perempuan, jadi ketika membantu nggak ada masalah kan?

Nonton film Kim Ji Young Born 1982
Amazon.com

Bahkan, aku pribadi kurang setuju. Karena nenekku udah cukup tua dan cukup sibuk, kayaknya nggak penting jika urusan mencuci piring saja harus diserahkan perempuan. Jika laki laki bisa, nggak masalah ikut mencuci kan? Toh membantu juga, itu sebagai bentuk rasa terimakasih kita pada mereka karena telah dibuatkan masakan yang enak dan lezat.

Baca Juga: Sinopsis Young Sheldon season 3

Tapi, keluargaku juga nggak selalu pro laki laki kok, ada kalanya nenek berharap nggak melahirkan semua anak laki lakinya, berharap hanya anak perempuan saja yang dia lahirkan, karena perempuan katanya lebih perhatian daripada laki laki.

“Masih mending punya anak perempuan, jika tua pasti akan lebih perhatian dengan ibunya. Punya anak laki laki merepotkan dari kecil, dewasa juga belum tentu perhatian.” Hahaha aku terkadang senyum, bahkan ketawa jika nenekku bilang kata kata itu.

Tapi, omongan dia juga tidak sepenuhnya benar. Anak laki laki atau cucu laki lakinya sayang kok, cuma mungkin bentuk perhatiannya berbeda. Hehe.

Berkah menonton film Kim Ji Young Born 1982

Menonton film Kim Ji Young membuatku semakin bersyukur karena aku dikelilingi oleh perempuan kuat seperti nenek dan kakak perempuan. Bukan berarti yang laki laki tidak, tapi kakak perempuan atau bibiku semuanya penuh kasing sayang ketika mendidik anak anaknya.

Movie Cast Kim Ji Young Born 1982

Jung Yoo Mi sebagai Kim Ji Young, ibu rumah tangga yang mengalami depresi. Actingnya keren banget.

Gong Yoo sebagai Jung Dae Hyun merupakan suami Ji Young yang sangat penyabar dan sayang pada keluarganya.

Kedua actor tersebut sangat keren dalam memerankan sosok sosok yang ada di film. Sangat real dan memang menyentuh sekali.

Mereka pernah bermain bareng dalam film Train to Busan, film zombie yang sungguh menguras air mata. typical film Korea.

Baca Juga: Rekomendasi Film Bulan Desember 2019

Plot film Kim Ji Young

Seorang istri yang penuh lika liku permasalahan sejak dari muda. Dia mendapat kekerasan mental dan fisik karena seorang perempuan. Ketika dia mengadu pada sekolah, perlakukan kasar atau asusila yang didapat hanya mendapat jawaban bahwa laki laki yang melakukan itu karena suka. Ingat, itu tindakan asusila, bukan karena suka. Jika suka, maka akan sopan.

Ketika Ji Young menjadi seorang istri, dia harus mengorbankan karirnya hanya karena dia perempuan. Dia harus mengorbankan, bahkan mengubur dalam dalam semua cita cita karena harus mengurus anaknya.

Ada rencana dia akan bergantian kerja dan suami yang menjaga anak, tapi masyarakat akan menjudge jelek terhadap keluarganya. Bahkan bukan hanya masyarakat, tapi juga mertuanya.

Perlakuan tanpa sengaja menganak tirikan laki laki dan perempuan dilakukan sendiri oleh ayahnya. Ayahnya selalu mengidolakan anak laki lakinya dibandingkana anak perempuan. Untungnya Ji Young dan adik perempuannya tidak pernah dendam kepada adik laki laki mereka. Justru rasa sayanglah yang mereka berikan.

Ternyata, perlakuan yang beda tersebut membuat mental Ji Young terluka, sehingga membuatnya depresi dan tidak bisa mengontrol jiwanya. Terkadang berubah menjadi orang lain.

Untunglah dia mempunyai suami yang penyayang. Dia tidak pernah memaksa Ji Young, istrinya untuk bekerja atau melakukan hal lainnya. Dia begitu menjaga hati istrinya, bahkan dari omongan ibunya sendiri saat Ji Young hadir di rumah bersama keluarga dan adik keluarganya.

Melihat Ji Young sungguh menyedihkan. Dia harus menderita karena semua perlakukan yang dia pendam sedari muda. Kini diusianya yang 30 an harus merasakan depresi tersebut. Dia harus ikut terapi agar semua depresi yang dia alami selama ini bisa berkurang.

Apakah keluargamu juga ada yang merasakan perbedaan pandangan pada laki laki dan perempuan? Atau justru kamu sendiri yang mengalaminya? Istri adalah tulang rusuk dari pria, posisinya di samping hatimu, bukan di bawah. So, saling mengerti dan mendukung ya.

One comment

  1. Gong Yoo ganteng 😍