Main bowling di Jepang bersama orang Jepang

Main bowling di Jepang bersama orang Jepang

BAB 11 KOTOBA MNN

FUJIHARU – Jalan jalan ama Nihonjin atau orang Jepang satu ini emang memberi kesan fresh tersendiri. Soalnya pasti melakukan hal baru yang mungkin ngggak akan dilakukan ama temen temen Indonesia di Jepang ini. Maklum, terkait keterbatasan dana, waktu dan juga pengetahuan tentang kuliner, etc. Seperti biasa, inisiator jalan jalan adalah Tomita san. Kali ini, Hangout Bareng Japanese: Makan Okonomiyaki dan Main Bowling di Takasaki, Gunma.

Makan okonomiyaki di Restaurant "Kansai"
Di Restoran “kansai”

Janjian jalan jalan

Jalan jalan malam ini nggak akan terjadi kalo nggak ditembak langsung (ajakan) saat aku akan baito malam hari.  Iya, dia ngajak makan pas malam hari, yang notabene aku mau baito. Aku bilang aja malam minggu bisa jalan, soalnya baito kosong dan juga lebih enak kalo sekalian ngajak temen temen juga. Sekarang baito dulu, nyari duit buat bisa ngemper di Jepang. Kikikiki.

Nah, sore harinya aku ajak beberapa temen untuk ikutan. Awalnya bingung juga sih, soalnya ada beberapa temen yang baito, jadi bingung mau ngajak siapa. Soalnya paling males kalo ngajak temen, terus bilangnya iya, dan ujungnya nggak jadi. Kenapa nggak bilang dari awal aja? Hihihihi curcol, abisnya janji ya kudu ditepati.

Makan okonomiyaki di Restaurant "Kansai"

Bisa jalan jalan

Alhamdulillah Yayan dan Daniel bisa ikutan, meskipun satu diantara temen itu mau ngorbanin baitonya malam itu. Maaf ya, tapi cukup seru kan jalan jalannya.

Malam minggu ini kita diajak makan Okonomiyaki, salah satu makanan tradisional Jepang. Kalo di Indonesia, biasanya kita tinggal minta ke abangnya untuk dibuatin, tapi ini beda. Kita yang masak sendiri dan dimakan sambil ngobrol ngalor ngidul. Mirip barbequean, tapi ya isinya Okonomiyaki.

Gambar bisa kamu lihat di atas ya. Biasanya telur yang dicampur dengan sayuran. Rasanya sangat enak.

Tempat yang kita datangi adalah Restoran “Kansai”, tempatnya cukup jauh kalo dari apartment kita di Minami cho, Maebashi. Restoran Kansai dekat dengan Gunma University yang bukan wilayah kedokteran. Untungnya Tomita menyediakan mobilnya untuk kita semua, jadi tertolong. Nggak lucu kan kalo abis makan dan kenyang, trus jalan atau naik sepeda pulangnya. Nyampe apaato udah lapar lagi. Hihihi thanks god for sending Tomita to us.

Restoran “Kansai” ini berada di daerah Aramaki, ya tidak jauh dari Gunma Daigaku yang kesohor itu. Karena belum terbiasa, kita muter muter untuk nyari tempatnya. Pas dapat, wow…bau makanan yang dibakar atau digoreng sudah tercium dengan harumnya. Kita masuk, suasananya agak remang gitu. Dan dingin sekali. Agak menyesal ketika nggak bawa jaket. Tapi pas udah masak,,,gila….ruangan jadi hangat!

Makan okonomiyaki di Restaurant "Kansai"

Karena menu dan lainnya pake bahasa Jepang semua, which is bahasa Jepang yang sopan banget beserta tulisan kanji yang susah dimengerti, kita serahkan saja pada Tomita untuk memilih hidangan Okonomiyaki yang enak untuk dimasak. Kita cuma bilang kalo nggak makan babi, dan dia juga sudah tahu kita nggak makan daging tersebut. Jari jemarinya menari diatas touchscreen menu. Dan olalalalala, datanglah pelayan sembari menjelaskan secara singkat tentang Okonomiyaki dll. Kita pilih makanan dan cuss,,,,,masak.

Daniel jago masak

Kita nggak ngerti bagaimana cara masaknya. Untung ada Daniel yang pernah bikin, so kita serahkan ama dia tentang pembuatan Okonomiyaki nya. Tomita yang orang Jepangpun nggak pernah bikin. Hihihihihi. So, kita bikin aja dengan kemampuan seadanya. Sampai kita tahu, bahwa observasi itu emang perlu. Kenapa? Pas udah selesai makan, kita baru mengetahui kalo lupa memasukan potongan tipis ikan yang mirip cakalang itu. Padahal itulah yang paling enak. Sedih!!!! Makan lagi yuk!!!

Memasak okonomiyaki susah susah gampang. Awalnya kita langsung masak semua bahan makanan secara bersamaan, akibatnya makanan juga matang bersamaan dan kita seolah dikejar waktu karena makanan semakin gosong. Wakakakak kita belum tau cara mematikan kompornya. Kikikikiki Untunglah setelah tahu cara mematikan dan menghidupkan apinya, cara memasak jadi lebih gampang. Nah, yang kedua justru kebalikannya. Kalo yang pertama ampe ada beberapa yang gosong, yang kedua malah belum matang kelihatannya. Kompornya nggak nyala. Jadi kita masak dari panas sisa memasak yang sebelumnya. Pengen ketawa kalo liat kejadian waktu itu. Kita ketawa ketawa pas masak makanan tersebut. Nah, ada juga menu nomihoudai, alias minum sepuasnya. Karena jiwa gratisannya keluar, minum soda sebanyaknya, ice cream ampe penuh,,sehingga perut langsung kenyang. Gila, dan semua makanan itu menurut aku cukup murah. Kita bisa hangout, masak bareng, makanan enak dan minum sepuasnya. Perorang saat itu sekitar 1000 yen. Enaknya…

Baca Juga:

Tomita san, rencana selanjutnya yakiniku tabehoudai ya……Yoroshiku onegaishimasu. Yakiniku tabehoudai adalah makan daging sepuasnya dengan bayar sekian ribu, biasanya satu jam sekitar 2500 yen. Mahal, tapi sepadan kok.

Setelah masak, awalnya kita mau langsung pulang, tapi Tomita menanyakan kita apakah ingin jalan jalan? Kita sih pengen keluar untuk belanja setelah makan makan ini, lalu dia menyarankan kita untuk main bowling atau bilyar. Karena kita pengen nyoba bilyar, kita langsung pergi ke Takasaki.

Karena tempat makan ke tempat bowling cukup jauh, maka bisa tidur sebentar di mobil Tomita. Heheheh.

Makan okonomiyaki di Restaurant "Kansai"

Pas kita datang ke tempatnya, serombongan anak SMA datang secara bersamaan, mungkin sekitar 10 sampai 15 orang. Sepertinya mereka abis  belajar. Tapi karena tempat bowling tutup jam 10, yang saat itu posisinya sedang di 09.30, anak anak SMA tersebut memutuskan nggak jadi main. Kita juga ragu apa masih bisa maen. Ahamdulillah bisa maen. Kita maen sekitar 30 menitan disitu. Saat itu harga sewa sekitar 1000 yen an per orang. Seru juga ya main bowling. Soalnya seumur hidup belum pernah megang tuh bola.

Sedikit tips, jika main bowling:

1. Bawa kartu diskon

Biasanya bisa didapatkan dari brosur yang mereka kirimkan melalui pos, berlaku untuk restoran juga.

2. Bawa kartu pelajar

Harga pelajar dijamin miring, asyik kan? Ya, kalo di Indonesia tuh harga angkot pelajar dan dewasa beda kan?

3. Cari bola bowling yang sesuai

Bola bowling ini beda ukuran lobang jari, berat, warna dan ukuran bolanya. Akan berpengaruh pada saat permainan nanti.

4. Cari sepatu yang pas

Ketika main, kita diharuskan pake sepatu yang disediakan oleh tempat bowling, mungkin demi keamanan. Tapi aku merasa malah nggak nyaman. Serasa licin banget pas nempel di lantainya.

5. Cari waktu yang pas

Gila, masa malam minggu jam bukanya cuma ampe jam 10. Hahahah maklum wilayah gunma. Kalo di daerah yang lebih ramai mungkin ampe pagi kali ya.

Hasil bowlingnya gimana? Yeay…..juara satunya Tomita, lalu Yayan. Nah yang ketiga Daniel dan terakhir aku. Wakakkk kayaknya kudu diremedial.  Tapi seru banget!!!

Pulangnya kita belanja di Donkitei, salah satu supermarket murah yang ada di Takasaki.

Jika di Bekasi, tempat main bowlingnya dimana ya?

Wah…jalan jalan yang cukup seru. Nanti jalan kemana lagi ya?

Buku Bahasa Jepang

Selama di jepang, aku menggunakan buku bahasa Jepang dari buku minna no nihongo yang isinya ada Minna no nihongo 1 dan Minna no nihongo 2. Jika saja ada versi Minna no nihongo 1 pdf dan Minna no nihongo 2 pdf pasti akan sangat membantu karena bisa dibuka dimanapun. Minna no nihongo pdf dan kunci jawaban minna no nihongo 1 pdf pasti akan banyak yang cari buku pdf nya.